CENTRALNEWS.ID, DURI – Diduga mengalami kecelakaan lalu lintas, seorang pria tampak terkapar dan mengalami pendarahan di kilometer (Km) 7, jalan Rangau, Kecamatan Mandau, Duri, Rabu (12/8) pagi.
Dalam peristiwa nahas itu, diketahui seorang pria mengenakan kaos berwarna merah dan celana panjang berwarna abu-abu gelap tampak terkapar di tengah jalan.
Tak ada yang tahu pasti bagaimana kronologis kecelakaan yang melibatkan si pria malang tersebut, pasca laka dan hantaman keras di badan jalan ia tampak mengalami luka hebat di bagian kepala.
Sementara tangan dan kakinya juga terdapat sejumlah luka ringan, tak lama setelahnya korban pun langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kecamatan Mandau, Duri.
Saat dikonfirmasi, Direktur RSUD Mandau, drg. Sri Sadono, melalui Kasi Humas dan Pemasaran, dr. Rangga membenarkan kabar itu.
Dokter Rangga mengatakan bahwa benar ada seorang pria tak sadarkan diri yang diantarkan oleh petugas dari Dinas Perhubungan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD). Saat dibawa, pria malang itu tak membawa atau tak memiliki identitas diri.
“Benar, ada pasien yang diantarkan oleh petugas Dishub. Pasien tak dilengkapi identitas dan mengalami penurunan kesadaran. Meski demikian, pertolongan pertama tetap dilaksanakan petugas di fasilitas gawat darurat,” kata dr. Rangga kepada tim CentralNews.id, Rabu pagi.
Ia menegaskan bahwa pria malang tersebut memiliki perawakan kulit sawo matang, berumur sekira 30 tahun dan tinggi sekitar 170 Cm.
“Di lengan kiri, agak ke bawah ada tatto bertuliskan Brian. Sampai saat ini pasien belum sadarkan diri,” imbuhnya.
Ia menambahkan, berdasarkan hasil pemeriksaan medis pria bertatto ‘Brian’ itu mengalami cidera kepala berat serta cidera lainnya di bagian tangan dan kaki.
“Atas cidera itu, kesadarannya berangsur menurun. Sampai saat ini belum sadarkan diri dan tetap ditangani, serta diberikan penanganan kegawat daruratan secara maksimal,” imbuhnya.
Disinggung terkait sanak keluarga pasien, dr. Rangga menyebut sampai saat ini pihak keluarga masih belum diketahui keberadaanya. Jajaran RSUD Mandau pun telah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menelusuri keberadaan keluarga sang pria malang itu.
“Terkait keluarga, masih ditelusuri. Yang paling penting, tim di dalam fasilitas (IGD) wajib mendahulukan keselamatan pasien. Meskipun belum jelas identitas dan asal-usulnya, pertolongan pertama itu wajib dimaksimalkan,” tegasnya.
Dipertanyakan terkait kronologi kejadian laka lantas yang menciderai pria tersebut, dr. Rangga enggan meraba.
“Untuk kronologi kami belum tahu, yang jelas pasien dibawa kemari dalam keadaan luka-luka dan tak sadarkan diri. Informasi lebih lanjut bisa ditanyakan langsung ke pihak yang lebih berwenang,” pungkasnya.