CENTRALNEWS.ID, JAKARTA – Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) belakangan santer terdengar kabarnya. Bukan dengan kabar baik, namun wadah organisasi kepemudaan Indonesia yang diharapkan dapat menjadi katalisator bagi perubahan bangsa ini malah dikabarkan semakin jauh dari harapan.
Demikian diungkapkan Ketua Bidang OKK Ilham Rasul. Ia menyebut, seharusnya KNPI menjadi salah satu pusat wacana dan diskursus yang menjadi tradisi intelektual dalam melahirkan gagasan, justru semakin tidak terlihat arahnya.
Menurut Ilham, ego personal kerap menggelegar dan disebut harus dihilangkan dari batang tubuh sehingga KNPI bisa menjadi pusat perjumpaan ide dan gagasan.
“Tapi belakangan ini KNPI lebih banyak dipimpin dengan ego, dampaknya KNPI tidak lagi bisa menjadi supporting system utuh bagi proses konsolidasi semua organisasi kepemudaan, sebagai tempat menempa diri bagi para pemuda. KNPI seakan-akan hanya menjadi milik sebagian kecil orang yang menempati posisi tertentu,” kata Ilham Rasul, sebagaimana dihimpun tim CentralNews.id dari kanal RRI, Rabu (27/10).
Selama dipimpin Haris, Ilham mengatakan perpecahan demi perpecahan di tubuh KNPI menjadi cerminan bahwa ‘Positioning’ struktural menjadi agenda penting bagi setiap orang, mempertahankannya atau merebutnya bahkan dengan cara yang tidak elegan dan cenderung merusak sistem tata kelola organisasi.
Pada sisi ini, KNPI dipandang tidak lagi menjadi pilihan yang tepat dalam menapaki anak tangga proses dari ‘Exercise’ menuju ‘Goals’ yang sesungguhnya.
Banyak fakta yang bisa menjadi bahan evaluasi bersama, mulai dari gaya kepemimpinan yang cenderung otoriter, pilihan gaya gerakan yang diduga menyerupai LSM, menjadikan KNPI sebagai alat ‘bargaining’ pribadi, tekan sana – tekan sini untuk tujuan tertentu.
Menempatkan wakil ketua umum sebagai pimpinan sidang dalam rapat pimpinan paripurna nasional, masih kata Ilham, sesungguhnya bukan menjadi bagian dari kepengurusan DPP KNPI, hingga ketidakmampuan mengelola perbedaan.
KNPI sesungguhnya menjadi tempat dimana perbedaan menjadi keniscayaan dan pilihan gerakannya menjadi miniatur dari gerakan politik bangsa.
“Karena itu kami yang menjadi bagian dari kepengurusan DPP KNPI periode 2018 – 2021 dengan penuh kesadaran menyatakan mengundurkan diri dari kepengurusan DPP KNPI 2018 – 2021 yang dipimpin Ketua Umum, saudara Haris Pertama, dengan alasan-alasan rasional dan konstitusional di atas, yang tidak lagi sesuai dengan AD/ART dan PO KNPI,” tutup Ilham.(*)