CENTRALNEWS.ID, DURI – Camat Mandau Riki Rihardi, S.STP., M.Si, Kepala Koordinator Wilayah Kecamatan (Korwilcam) Pendidikan Mandau – Bathin Solapan Pepy Sumanty, SH dan Kapolsek Mandau AKP. Jaliper LT, S.AP beserta para staf dan Satpol PP melakukan peninjauan akan penerapan Protokol Kesehatan (Prokes) di lingkungan sekolah, Selasa (21/9).
Kunjungan ke sekolah-sekolah ini dilakukan untuk memastikan prokes tetap terlaksana dengan baik. Mulai dari pengenaan masker, ketersediaan wadah pencuci tangan dan sabun, penerapan social distancing alias jaga jarak dan tidak berkontak fisik antar pelajar dan pengukuran suhu tubuh pun dipantau ketat oleh tim Satgas Kecamatan Mandau ini.
Selain itu, jumlah pelajar di dalam kelas dan durasi (jam) belajar juga dipantau. “Jangan sampai melebihi kapasitas yang dianjurkan tim Satgas. Contoh, bila kapasitas biasanya (sebelum pandemi) satu kelas berisi 25 sampai 30 pelajar, saat ini diharap tak lebih dari 50 persennya,” kata Camat Mandau, Riki Rihardi didampingi AKP. Jaliper kala meninjau di SD Negeri 15 di jalan Anggur Merah, Kelurahan Air Jamban, Mandau.
Selain itu, pihaknya juga meninjau penerapan prokes di SD Negeri 28 Mandau, SMP Negeri 10 Mandau, SMA Negeri 8 Mandau dan TK Negeri Pembina Kecamatan Mandau, Duri. Pemantauan dilakukan sangat ketat guna menghindarkan klaster baru Coronavirus di lingkungan sekolah.
“Di kecamatan Mandau sendiri, kita sudah menjalankan proses Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) sejak beberapa waktu terakhir. Nah, pelaksanaannya itulah yang kini kita pantau. Juga kita sandingkan dengan data terbaru (jumlah kasus aktif harian COVID-19) di Mandau maupun Bengkalis secara umum,” ujarnya.
Kapolsek Mandau menambahkan, penambahan kasus positif per hari disebutnya tak lebih dari lima kasus perhari. Bahkan, beberapa waktu lalu kasusnya sempat nihil dan terus dipertahankan. Mengingat penularan wabah ini kian melandai, maka PTMT dinilai layak dilaksanakan dengan pemantauan prokes yang ketat.
“Intinya, prokes tetap dipantau ketat. Jangan sampai terjadi klaster di Sekolah,” imbau Kapolsek.
Pepy Sumanty menambahkan, sampai saat ini kegiatan PTMT di wilayah tugasnya masih aman dan terkendali. Penularan COVID-19 disebutnya belum terjadi dan diharap tak akan pernah terjadi.
“Sampai saat ini klaster sekolah di wilayah kita belum ada. Semoga hal itu tidak terjadi, makanya pelaksanaan prokes di lingkungan sekolah tetap kita pantau dengan teliti,” ungkap Pepy.
Guna semakin memaksimalkan pencegahan penularan virus di lingkungan sekolah, pimpinan Korwilcam Mandau dan Bathin Solapan ini menyebut sekitar 80 sampai 90% guru yang mengajar PTMT telah divaksinasi.
“Alhamdulillah, guru-guru kita sekitar 80-90% sudah divaksin. Guru-guru yang belum divaksin belum kita perkenankan berdiri di kelas sebelum divaksin, ini bentuk komitmen kita dalam memulai masa pembelajaran yang lebih steril dan terbebas dari potensi atau kerawanan penularan virus,” ujar Pepy.
Dari kunjungan yang dilakukan, tim Satas Mandau ini mengaku pelaksanaan prokes dan kelengkapan fasilitas pendukung lainnya telah cukup memadai. Di masing-masing ruang kelas, juga terpantau telah dipasangi tanda silang (×) sebagai kode jaga jarak aman.
Kedepan, kata Pepy, pihaknya akan tetap melakukan rangkaian pengawasan prokes yang lebih ketat. “Bila keadaan lebih kondusif, kedepannya proses pembelajaran tatap muka di sekolah (semoga) bisa lebih maksimal dengan durasi yang sedikit lebih panjang dari sistem PTMT,” imbuhnya.
“Mari sama-sama kita doakan agar pandemi ini segera berakhir dan proses pembelajaran tatap muka bisa dilaksanakan dengan lebih maksimal. Kepada seluruh pelajar, tak lupa kita imbau untuk tetap aktif dan disiplin dalam menerapkan prokes. Baik di rumah, di luar rumah, saat bermain, maupun saat berada di sekolah jangan pernah lupa memakai masker, menjaga jarak dan menjaga kebersihan. Dengan mendisiplinkan diri, kita pasti bisa terhindar dari penularan COVID-19,” pungkasnya.(*)