CENTRALNEWS.ID, RIAU – Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) di Provinsi Riau telah digelar selama dua pekan terakhir. Berbasis ketat pelaksanaan protokol kesehatan (Prokes), pelaksanaannya masih aman dan terkendali serta belum ditemukannya kasus atau klaster COVID-19.
Hal ini disampaikan Gubernur Riau, Syamsuar melalui Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Zul Ikram. Ia menyebutkan, PTMT yang telah dan masih dijalankan sampai saat ini cenderung lebih terkendali, Senin (20/9).
“Alhamdulillah pelaksanaan sekolah tatap muka terbatas atau PTMT di Riau berjalan aman dan terkendali. Secara umum belum ditemukan kasus positif setelah proses belajar mengajar di sekolah. Belum ada ditemui anak terdeteksi positif COVID-19, termasuk sekolah boarding. Saya melihat penerapa sekolah boarding juga membantu meningkatkan imun anak,” kata Zul Ikram.
Dijelaskan Zul, setelah penerapan sekolah tatap muka terbatas di Riau berjalan, pengawasan terhadap sekolah-sekolah wajib terus dilakukan.
Bila dalam sebulan ini (September, red) kasus positif tidak melonjak, maka durasi proses atau kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah bakal ditambah. Namun, pihaknya perlu melakukan kajian bersama kepala sekolah, guru-guru, termasuk rekomendasi dari ahli epidemologi.
“Dalam minggu ini kita akan mengadakan rapat bersama seluruh kepala sekolah, untuk mengisi link yang sudah dikirim ke pengawas sekolah, termasuk guru dan link kehadiran siswa. Setiap pelaksanaan dilihat berlangsung terus menerus dan dilaporkan,” ujarnya.
Usai pertemuan dengan kepala sekolah mendatang, kemudian pada minggu ke empat pihaknya bakal mengajak tim ahli epidemologi untuk merekomendasikan apakah diperbolehkannya penambahan durasi sekolah tatap muka.
“Kemudian, dari hasil epidemologi kita akan ancang-ancang petunjuk teknis. Pada bulan ketiga, kebijakan apakah ditambah durasi atau jumlah yang masuk 50:50 atau 50 ke 70, tapi tetap harus rekomendasi tim Satgas dan persetujuan kepala daerah,” tandasnya.(*)