CENTRALNEWS.ID, DURI – Belakangan wilayah Duri, Kabupaten Bengkalis – Riau santer diperbincangkan terkait Sumber Daya Alam (SDA) jenis Minyak Bumi yang pengelolaannya jatuh ke pangkuan PT Pertamina (Persero) lewat anak perusahaannya, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR).
Sepanjang geliatnya, teritori Duri yang terbentang pada kecamatan Mandau, Pinggir dan Bathin Solapan, Kabupaten Bengkalis kian kaya akan keberadaan Sumur Minyak.
Cukup banyaknya sumur minyak dianggap menjadi kabar baik nan mensejahterakan bagi masyarakat maupun lingkungan sekitar. Namun siapa sangka, selain kaya akan sumur minyak, Duri juga kaya akan keberadaan sumur di tengah jalan.
Benar. Jalan lintas Sumatera (Jalinsum) yang membentang di Hangtuah, Kecamatan Mandau – Duri tampak dihiasi beberapa lubang menganga dengan diameter dan kedalaman bervariatif.
Bak sumur, lubang-lubang menganga ini terisi air dan membuat kenyamanan pengendara terganggu saat melintas. Bila tak waspada, lubang bak sumur ini bisa menyebabkan kecelakaan lalu lintas bahkan merenggut korban jiwa.
Keberadaan lubang bak sumur ini tampak di sekitar simpang Mawar, jalan Hantuah atau tepatnya di depan Plasa Telkom Duri, Kelurahan Balik Alam.
Disana, lubang yang ada bahkan bak cermin yang membiaskan bayangan menara telkom yang dikenal warga Duri sebagai areal ‘Simpang Telkom’.
“Kalau tak hati-hati, lubang di dekat simpang Mawar itu bisa membuat kecelakaan. Terutama bagi pengendara sepeda motor, sangat rawan terjatur karena menabrak lubang,” kata Abner Sukardi, seorang warga jalan Seroja, kelurahan Balik Alam.
Selain itu, lubang menganga juga tampak memanjang beberapa meter dari simpang masuk ke Mapolsek Mandau.
Setelahnya, juga tampak lubang nan mengancam keselamatan pengendara yang letaknya tak jauh dari jalan Jawa, lintas Duri – Pekanbaru (sebelum gate 117 PT PHR).
Ketiga titik ruas jalan yang berlubang bak sumur ini mewarnai penampakan jalan di ‘Kota Minyak’. Aset infrastruktur yang pengawasan, pengelolaan dan perbaikannya jatuh ke ranah Kementerian PUPR lewat Dinas PUPR Provinsi Riau ini seolah terlepas dari perhatian.
Wajar akhirnya masyarakat melontarkan kritikan pedas, sebab keselamatan para pengguna jalan sangat terancam, terlebih kala siang menjelma remang dan gulita pada malam hari.
“Duri disebut Kota Minyak, tapi jalan lintasnya model begini. Banyak lubang-lubang, keselamatan pengguna jalan terancam. Ini jalan lintas loh, bukan jalan kecil atau gang. Tolong, pihak terkait segera turun tangan untuk memperbaiki. Jangan sampai ada korban jiwa,” pinta Alvin Simanjuntak, warga lainnya.
Dikonfirmasi, Pelaksana Tugas (Plt) Kadis PUPR Bengkalis, Ardiansyah, ST., MT tak menampik polemik itu. Ia menegaskan, status jalan Hangtuah dan jalan lintas Sumatera yang terbentang di Kabupaten Bengkalis secara umum adalah aset nasional.
Dengan demikian, rangkaian pengelolaan dan pemeliharaan atau perbaikan kerusakannya menjadintanggung jawab atau kewenangan dari Dinas PUPR Provinsi maupun Kementerian PUPR.
“Kebetulan jalan lintas Sumatera yang ada di wilayah kita ini adalah aset nasional. Jadi kalau ada kerusakan, PUPR Provinsi Riau atau Kementerian PUPR lah yang punya kewenangan. Tugas kita (PUPR Bengkalis), hanya seputaran infrastruktur yang statusnya adalah milik daerah. Selain itu, gawean provinsi atau kementerian,” ungkap Ardiansyah.
Meski demikian, pihaknya bakal segera menyurati kedinasan di provinsi maupun kementerian PUPR di pusat guna segera merespon keluhan masyarakat terkait lubang-lubang yang ada di jalan nasional.
“Segera kami surati. Menunggu perbaikan, seluruh pengendara dan pengguna jalan kita imbau untuk berhati-hati saat melintas,” pungkasnya. (Bres)
