CENTRALNEWS.ID, RIAU – Masa operasional jalan tol Pekanbaru – Dumai (Permai) genap setahun sejak diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo lewat siaran virtual, 25 September 2020 lalu.
Terhitung satu tahun penuh sampai 25 September 2021, terdapat sejumlah kejadian berupa kecelakaan lalu lintas yang berlangsung di atasnya. Setahun beroperasi, tercatat 86 kasus kecelakaan yang terjadi.
“Total ada 86 kali kecelakaan yang menewaskan 11 pengguna jalan,” kata Branch Manager (BM) Cabang Tol Permai Indrayana, Senin (27/9).
Ia menyebutkan, kasus kecelakaan didominasi kendaraan golongan satu atau pribadi. Dari rangkaian peristiwa itu, sebagian besar ditenggarai faktor mengantuk atau kelelahan, kelalaian, kurangnya kehati-hatian serta pecah ban.
Adapun kronologi laka terbanyak di jalan bebas hambatan ini yakni kasus tabrak pantat truk oleh berbagai kendaraan jenis minibus. Kerasnya kecalakaan tak hanya menyebabkan kerusakan parah pada mobil yang menabrak, namun turut mengakibatkan penumpang di dalamnya meninggal dunia.
Manajemen PT HK sendiri menyatakan terus berupaya menekan angka kecelakaan yang terjadi di jalan tol sepanjang 131 kilometer tersebut. Mulai dari Pekanbaru, Duri yang masuk wilayah Kabupaten Bengkalis, Kemudian Kandis, Minas masuk Kabupaten Siak serta Kota Dumai.
Mulai dari keterlibatan petugas kepolisian dalam menekankan batas kecepatan yang diperbolehkan yakni 60Km/Jam sampai 80Km/Jam, kemudian pemasangan marka kejut (rumble stripe), lampu peringatan (warning lights), sosialisasi hingga razia seperti operasi mengantuk (micro sleep) digencarkan guna menekan angka kecelakaan.
Kemudian, ada juga operasi simpatik dengan memberikan peringatan akan bahaya kecelakaan karena kondisi fisik melalui selabaran kepada pengemudi kendaraan. Selain itu, ada juga layanan gratis pengecekan kendaraan terutama mesin dan rem. “Semua ini kita lakukan upaya menekan angka kecelakaan. Setiap usaha yang kita lakukan bisa mengurangi bahkan zero insident. Ini tentu harapan kita semua,” tukas Indrayana.(*)