16 C
New York
Sabtu, Oktober 5, 2024

Redam Demonstrasi, Camat Mandau Sambangi Warga Sebanga. Solusi Jitu Dipaparkan

CENTRALNEWS.ID, DURI – Puluhan demonstran yang terdiri dari kelompok warga Kelurahan Talang Mandi, Kecamatan Mandau dan warga Kelurahan Titian Antui, Kecamatan Pinggir meluapkan aksinya di jalan Gajah Mada, Sebanga – Duri, Senin (9/8).

Aksi itu digelar lantaran berang atas kerusakan jalan dan tak hentinya hujan debu saat kendaraan pelangsir buah Kelapa Sawit hilir mudik disana.

Demonstrasi di jalan Gajah Mada, Duri | Foto: Bres

Puluhan demonstran menyatakan, kerusakan jalan sangat memprihatinkan. Debu yang membumbung di sepanjang akses perlintasan warga Kecamatan Mandau, Pinggir dan Talang Muandau ini juga dianggap menjadi ancaman kesehatan.

“Kami butuh aksi nyata. Segera perbaiki jalan ini, kami bosan menghirup udara bercampur debu. Kesehatan kami terancam debu,” kata koordinator demonstrasi di lokasi unjuk rasa.

Demonstrasi di jalan Gajah Mada, Duri | Foto: Bres

Selain polemik debu, kerusakan jalan juga dinilai sangat membahayakan pengguna jalan, terkhusus pesepeda motor. Tak lagi terhitung kasus kecelakaan di ruas jalan ini, oleh karena itu pula warga semakin berang.

“Sangat banyak kejadian (kecelakaan) di jalan ini. Rata-rata akibat buruknya akses jalan, pada siapa kami harus mengadu?,” pekiknya.

Demonstrasi di jalan Gajah Mada, Duri | Foto: Bres

Meredam aksi itu, Camat Mandau Riki Rihardi langsung terjun ke lokasi. Didampingi Sekretaris Kecamatan (Sekcam) M. Rusydy, Staff PUPR Rudi Rinaldo, Kasi Trantib Mandau M. Vicky, Lurah Talang Mandi, Lurah Titiam Antui dan personel kepolisian sektor (Polsek) Pinggir, Riki meminta seluruh massa untuk tetap tenang dalam menyampaikan aspirasinya.

“Mohon tetap tenang dan tetap dipakai maskernya. Jaga jarak dan jangan bersentuhan, silahkan sampaikan aspirasinya dengan santun,” kata Riki siang tadi.

Camat Mandau, Riki Rihardi menemui demonstran di jalan Gajah Mada – Duri | Foto: Bres

Secara tegas, Camat Mandau ini mengaku polemik jalan Gajah Mada sudah dibahas sejak jauh hari. Bahkan, Bupati Bengkalis Kasmarni sudah meninjau langsung kondisi jalan itu bersama Plt. Kepala Dinas PUPR, Ardiansyah.

Terkait keadaannya, Riki menyebut jalan Gajah Mada akan mulai dikerjakan mulai dari titik 0 sampai dengan jarak 500 meter (ke arah dalam) pada pertengahan bulan September mendatang.

“Ibu Bupati kan sudah berkunjung kemarin, dan sudah dipastikan juga bahwa jalan ini akan mulai diperbaiki sepanjang 500 meter terhitung dari titik 0. Jadi mohon bersabar,” tegas Riki.

Camat Mandau, Riki Rihardi menemui demonstran di jalan Gajah Mada – Duri | Foto: Bres

Semakin menegaskan, polemik jalan itu disebutnya telah dibahas matang dan bakal dientaskan secara total pada tahun 2022 mendatang. “Sekarang, tahun ini, akan dibangun sepanjang 500 meter. Inshaallah, tahun 2022 mendatang, mulai dari Km 0 sampai Km 28 jalan Gajah Mada ini akan dibuat semulus mungkin. Sekali lagi, mohon bersabar. Semua butuh proses,” harapnya.

Ia menegaskan, sampai saat ini pemerintah Kecamatan Mandau dan Kabupaten Bengkalis telah cukup banyak melakukan gebrakan terkait polemik yang dikeluhkan. Namun kemudian, pihaknya juga meminta masyarakat untuk tetap santun dalam menanggapi berbagai hal yang (masih) dikerjakan.

Camat Mandau, Riki Rihardi menemui demonstran di jalan Gajah Mada – Duri | Foto: Bres

Kala itu, para demonstran sempat meminta pemerintah untuk menyediakan portal di simpang jalan Gajah Mada. Portal itu ditujukan untuk mencegah lalu lintas truk over kapasitas yang kerap melenggang disana.

Tak menentang, namun Riki menyebut pengadaan portal akan sangat berdampak pada hidup hajad ramai. Ia pun menyarankan, masyarakat segera membuat petisi atau pernyataan agar para pemilik RAM Sawit dan perusahaan (PKS) yang beroperasi di wilayah itu bisa ikut serta dan berkontribusi dalam meredam hujan debu.

“Portal itu tak banyak membantu. Kalau persoalannya debu, kan bisa di-sounding-kan agar pihak perusahaan (PKS) dan RAM Sawit ikut berkontribusi dalam meredam debu. Kita bisa libatkan mereka untuk menyiram jalan, karena truk-truk mereka juga melintas di jalan ini,” sarannya.

Camat Mandau, Riki Rihardi menemui demonstran di jalan Gajah Mada – Duri | Foto: Bres

Saran itu disambut baik oleh demonstran. Namun Riki menggaris bawahi, hal itu harus dimulai dari masyarakat itu sendiri. Sebab, bila pemerintah yang melakukannya secara langsung, aksi itu bakal dituding sarat kepentingan.

Menghindarkan potensi kabar sumir itu, Riki meminta masyarakat lebih proaktif dalam melakukan pendekatan yang lebih baik kepada setiap perusahaan dan pemilik RAM Sawit.

“Bapak-Ibu sekalian pasti kenal dengan pemilik RAM Sawit di wilayah ini. Juga pasti kenal dengan manajemen PKS yang beroperasi di jalan Gajah Mada ini. Berdasarkan hal itu, kan bisa dilakukan pendekatan yang baik. Jadi, bisa kita minta kontribusi mereka untuk menyiram jalan. Tapi ingat, kalau ingin menyampaikannya, harus santun. Jangan bawa gaya-gara preman,” imbaunya.

Demonstrasi di jalan Gajah Mada, Duri | Foto: Bres

Sebelumnya, masih kata dia, jalan tersebut sempat disiram oleh personel Damkar Mandau dengan mengerahkan armadanya. Hal itu dilakukannya sebagai langkah sigap pemerintah dalam merespon keluhan masyarakat. Akan tetapi, aksi itu tak mungkin berkelanjutan mengingat keberadaan tim Damkar sangat penting disiagakan, bilamana terjadi kebakaran yang membutuhkan aksi cepat.

Mengingat keterbatasan tim pemadam, keterlibatan pihak perusahaan dan RAM Sawit dinilai lebih efektif bila diberdayakan kontribusinya dalam melakukan penyiraman jalan untuk mencegah hujan debu.

“Kalau masyarakat Sebanga ini kompak, mari sama-sama kita datangi PKS dan RAM mulai dari titik 0 sampai Km 28 jalan ini. Kita minta kontribusi mereka untuk menyiram jalan,” ucap dia.

Puluhan truk dicegat warga Sebanga | Foto: Bres

“Nah, soal perbaikan jalan, sabar. Pertengahan September nanti akan dikerjakan. Untuk keseluruhannya, inshaallah tahun 2022 mendatang. Itu sudah dipastikan Ibu Bupati kita, jadi, jangan selalu menyalahkan pemerintah. Karena kita selalu maksimal dalam melayani masyarakat. Saat ini, eloknya kita tagih kontribusi perusahaan, baik PKS ataupun RAM. Pasti mereka siap membantu, bila kita santun menyampaikannya,” pungkasnya.

Setuju dengan solusi yang dipaparkan Riki, warga oun berangsur membubarkan diri. Jalan yang tadinya diblokir, akhirnya dibuka kembali.

Dengan dibukanya blokade jalan, puluhan truk pelangsir sawit yang diduga Over Dimention Over Limit (ODOL) kembali melanjutkan perjalanannya setelah sempat tertahan lebih dari enam jam di bahu jalan Gajah Mada, Sebanga – Duri.(*)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

22,921FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Latest Articles