CENTRALNEWS.ID, DURI – Dalam giat rapid test massal di Kecamatan Mandau, Duri, didapati seorang wanita muda berperawakan putih langsing yang dinyatakan ‘Reactive’, Kamis (11/6) siang.
Awalnya, wanita berambut panjang itu ikut serta dalam rangkaian rapid test massal gratis yang dilaksanakan di dua tempat berbeda, yakni areal Pasar Tradisional dan halaman Mandau City Mall.
Ia dan ratusan warga Duri lainnya tampak diperiksa dan diambil sampel darahnya, sebagai bahan uji di alat rapid yang telah disediakan oleh paramedis. Hasil uji itupun dapat langsung diketahui beberapa saat setelah darah diteteskan di alat rapid.
Tak lama, ia pun dipanggil kembali oleh petugas kesehatan yang memeriksa sebelumnya.
Diketahui, ia dianjurkan untuk menjalani swab test oleh petugas medis berseragam lengkap. Saat ditelusuri, ternyata hasil rapid test wanita muda itu diketahui reaktif.
Ia pun langsung diarahkan ke stand lainnya, yang berjarak sekitar 50 meter dari stand rapit test di halaman Mancy Mall. Sampel swabnya pun langsung diambil oleh paramedis di tempat itu.
Ismaini, seorang staff khusus penanganan sampel swab dari RSUD Kecamatan Mandau membenarkan kabar itu, ia pun membenarkan terkait pengambilan sampel swab terhadap wanita muda berusia sekitar seperempat abad itu.
“Ada satu reaktif hasil rapidnya, jadi kita anjurkan swab,” kata Ismaini kepada Sentral Media Group siang tadi.
Saat pengambilan sampel swab, wanita itu tampak pucat. Seolah khawatir, ia terkesan ragu-ragu saat hendak diambil sampel lendir dari rongga hidung dan tenggorokannya. Petugas medis bahkan sempat menegurnya, ia pun tampak sangat kaku saat dilakukan penindakan medis tersebut.
“Jangan dilawan, sampelnya belum dapat,” kata petugas saat mengambil sampel swab terhadap seorang warga Duri itu.
Tak sampai 10 menit, sampel pun berhasil diperoleh dari hidung dan tenggorokannya.
Sampel tersebut bakal segera dikirimkan ke Laboratorium Kesehatan (Labkes) Biomolekuler di RSUD Arifin Achmad, Pekanbaru, Riau.
“Dikirim dan dianalisa di Pekanbaru. Hasilnya sekitar 3 hari paling lama. Sabar menunggu ya,” tanggap Is menjelaskan proses selanjutnya.
Is sebagaimana akrab disapa menyebutkan bahwa hasil rapid yang reaktif tidak menjadi penentu apakah seseorang terjangkit Coronavirus Disease Nineteen (Covid-19). Hal tersebut hanya dijadikan petunjuk awal, untuk kemudian dilakukan tindakan selanjutnya berupa pengambilan sampel swab.
“Jangan jadi berstigma negatif terkait hasil rapid yang reaktif, itu belum bisa dijadikan diagnosa paparan Covid-19,” tegasnya.
Saat ini, masih kata Is, setiap masyarakat yang hendak diperiksa lewat rapid maupun swab test tetap ditangani dengan baik dan gratis. Namun disaat bersamaan, pihaknya disebut mendapat adanya hasil rapid yang reaktif. Tanpa mengulur waktu, pihaknya langsung melakukan tindakan swab sebagai tindakan cepat.
“Sekali lagi kita tegaskan, reaktif belum tentu Covid-19 ya. Bisa saja hanya flu atau demam biasa. Jadi jangan khawatir. Ini hanya tindak pencegahan saja, tidak perlu direspon berlebihan,” pungkasnya.