CENTRALNEWS.ID, DURI – Beberapa waktu lalu, Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kecamatan Mandau – Duri, Kabupaten Bengkalis tampak sibuk dengan aktifitas membatik berkat dukungan dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) RI.
Berkreasi dengan canting, lilin cair, wajan pelebur, kompor, pewarna serta bakal kain yang bakal ditempah corak batik oleh kemolekan jemari kader PKK Mandau, sejumlah corak batik khas nan memesona sontak mencuri perhatian.
Secara spesifik, tim CentralNews.id menelaah satu corak batik yang ternyata telah disulap menjadi model pakaian dan dikenakan oleh sang Camat Mandau, Riki Rihardi dengan gagahnya.
Ya, model atau corak batik ‘Angguk-angguk’ bak menawan hati dan menjadi kebanggaan masyarakat di daerah berjuluk ‘Kota Minyak’. Memang, Kecamatan Mandau berada pada titik areal yang dinamakan ‘Surga Reservoir’ sebagai wadah atau perangkap alami minyak bumi.
Tak salah bila akhirnya perusahaan raksasa asal Amerika dan California serta Texas lewat perusahaan Caltex dan Chevron Pacific Indonesia (CPI) berlabuh jangkar di Duri, serta menancapkan pipa-pipa raksasa menusuk ke perut bumi.
Sebagai penghisap atau penyedot utama, hadir sebuah alat nan komplek berjuluk Oil Pump atau Pompa Minyak di bagian permukaan. Kenamaan masyarakat Duri, alat tersebut disebut ‘Angguk-angguk’. Sampai saat ini, alat tersebut anyar dikenal angguk-angguk karena sistem kerja (pemompaannya) bak kepala yang sedang mengangguk.
Bermodal ciri khas nan nyentrik inilah lahir suatu corak batik nan membanggakan. Ketua TP-PKK Mandau Dewi Asdinar dan personelnya yang menjadi pencetus corak tersebut. Sebagai wujud karya nan eksotik, hasil pembatikan itu dijadikan stelan pakaian yang kini dikenakan Camat Mandau.
Di berbagai kesempatan, batik corak mesin pemompa minyak bumi itu tak lupa dikenakan Riki. Bahkan jajarannya di lingkup Kecamatan Mandau juga dibekali motif serupa.
Seolah bangga dengan hasil karya TP-PKK Mandau, ia tak sungkan memperkenalkan batik dengan corak Angguk-angguk ke khalayak masyarakat.
“Alhamdulillah, ketua dan kader PKK Mandau sangat kreatif. Mesin pompa minyak langsung dijadikan corak batik, sangat membanggakan dan menginspirasi,” kata Riki.
Dewasa ini, pihaknya bersama PKK Mandau terus berjuang untuk memperkenalkan Batik Angguk-angguk ke ranah publik. “InshaAllah, bila Allah mengizinkan, akan kita kembangkan dengan konsep yang lebih modern dan ekonomis,” imbuhnya.
Terkait hak paten corak tersebut, ia dan sang isteri tercinta yang merupakan ketua TP-PKK Mandau bakal berupaya semampunya. “Mohon doanya, kita bangga dengan produk karya TP-PKK Mandau ini. Semoga bisa membawa nama baik Mandau dan Kabupaten Bengkalis di kancah Nasional maupun Internasional di masa yang akan datang,” harapnya. (Bres)