21.9 C
New York
Minggu, Oktober 6, 2024

Minyak Goreng Rp14 Ribu/Liter Langka di Duri, Warga Mengeluh

CENTRALNEWS.ID, DURI – Sejak ditetapkan satu harga oleh Menteri Perdagangan (Mendag) RI Lutfi, keberadaan minyak goreng Rp14 ribu/liter di berbagai Retail (ritel, red) modern kian langka.

Pantuan tim di lapangan, keberadaan minyak goreng dalam kemasan yang ditetapkan satu harga oleh pemerintah memang sangat jarang terlihat.

Beberapa ritel modern yang disambangi mengaku kehabisan stok. Acap kali warga di Kota Minyak mengaku harus berburu sejak pagi hari demi mendapatkan bungkusan minyak goreng dengan harga yang lebih terjangkau.

“Kalau mau dapat minyak goreng yang murah, harus getak dari pagi. Antre dulu, kalau beruntung ya bisa kebagian. Dan tak sedapnya, stok sering habis. Jadi sering mondar-mandiri sana-sini hanya untuk cari minyak goreng, keseringan nggak dapat,” kata Santi, warga Kelurahan Air Jamban, Mandau – Duri, Senin (24/1).

Baca Juga :  Melalui Program Nutrition Fact Rumah BUMN Telkom, 352 UMKM Binaan Tingkatkan Daya Saing Produk

Menelusuri lebih jauh, sebuah pusat perbelanjaan di bilangan jalan Aman, Kelurahan Pematang Pudu tampak masih menyediakan stok minyak goreng dalam kemasan dengan berbagai merek. Akan tetapi, harga per liternya telah jauh dari ketetapan pemerintah.

Varian minyak goreng dalam kemasan non satu harga yang dijajahkan (non-ritel) di Duri | Foto: Bres

Bila pemerintah menetapkan satu harga yakni Rp14 ribu/liter, disana minyak goreng kemasan 2 liter dihargai lebih dari Rp40 ribuan. Meski relatif lebih mahal, warga sekitar terpaksa membeli dengan alasan kebutuhan dasar yang sangat mendesak.

“(Minyak goreng) ada di pusat perbelanjaan di sekitar jalan Aman dan kios dagang lainnya, tapi harganya tidak seperti yang ditetapkan pemerintah. Mau tak mau memang harus dibeli, kalau menunggu minyak murah pasti sulit carinya. Karena kebutuhannya mendesak,” ujar Fiona, warga lainnya.

Baca Juga :  Melalui Program Nutrition Fact Rumah BUMN Telkom, 352 UMKM Binaan Tingkatkan Daya Saing Produk

Bukan hanya Santi dan Fiona yang resah akan keadaan ini, cukup banyak kaum ibu-ibu lainnya yang juga diperhadapkan dengan polemik tersebut.

Warga berharap, pemerintah dapat melakukan operasi pasar guna menyelaraskan harga minyak goreng sesuai dengan yang telah ditetapkan Kementerian Perdagangan RI.

“Jujur saja, minyak Rp14 ribu per liter sangat susah dicari. Sekalinya ada, pasti sudah banyak diserbu dan yang lain pasti tak kebagian. Kami harap pemerintah telisik masalah ini, kita sebagai warga masyarakat sangat resah. Tolong dipantau, jangan sampai berlarut terus,” harap Rohimah, warga Gajah Sakti.

“Stok minyak murah habis, tapi minyak mahal banyak di luar ritel modern. Tolong ini juga diperhatikan oleh Bapak-Ibu pejabat terkait, kami juga mau mendapatkan minyak goreng satu harga,” pinta Fina, warga Batang Serosa. (Bres)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

22,921FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Latest Articles