CENTRALNEWS.ID, DURI – Beberapa waktu lalu, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kecamatan Mandau – Duri sempat menjadi pergunjingan. Fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes) anyar ini disebut berbelit sistem administrasinya yang membuat masyarakat mengeluh.
Menanggapi hal itu, dr. Chairiah selaku Direktur yang baru sebulan bertugas di dalamnya langsung melontarkan jawaban. Ia menilai dan menyebut tak ada satupun makhluk dan hal yang sempurna di muka bumi.
“Tak ada yang sempurna, apalagi kami dalam memberi pelayanan kesehatan. Pasti tak luput dari salah dan khilaf,” kata Chairiah, Senin (18/10).
Dia menyebut, polemik pelayanan petugas yang sempat membahana (dikeluhkan) beberapa waktu terakhir dinilai sarat miskomunikasi yang seeloknya dapat dilebur dengan komunikasi yang baik dan intensif.
“Bila ada petugas kami yang salah dalam bertutur kata maupun memberi petunjuk, saya selaku Direktur RSUD Mandau menyampaikan permohonan maaf mendalam. Kami pastikan hal itu tidak akan terjadi di lain waktu,” ujarnya.
Selaku pimpinan, ia mengaku bakal berbenah dan membawa RSUD Mandau dalam metoda pelayanan dan penanganan medis yang lebih maksimal kedepannya. Berbagai tindakan atau kebiasaan yang mungkin saja dikeluhkan masyarakat bakal dientaskan.
Mengedepankan komunikasi yang lebih intens, pihaknya tak menutup hati dalam menerima kritik dan saran dari masyarakat. “Justru kritik dan saran inilah yang kita perlukan untuk memaksimalkan pelayanan. Yang baik kita pertahankan, yang kurang baik kita benahi agar kedepannya lebih baik,” tutur Chairiah.
Untuk mencegah terulangnya polemik serupa, ia meminta staff bidang Sumber Daya Manusia (SDM) dan Pelayanan dapat melakukan crosscheck dan mendisiplinkan seluruh petugas untuk dapat bekerja dengan sepenuh hati dan murah senyum.
“Sudah saya minta sama staff agar SDM lebih ramah dan murah senyum serta Pelayanan dimaksimalkan. Jangan sampai terulang lagi, semua harus berbenah. Kepuasan masyarakat yang berobat tetap jadi fokus utama pelayanan,” imbaunya.
Selain itu, pihaknya juga bakal memasangi berbagai petunjuk berisi alur pelayanan dan syarat-syarat administrasi yang dibutuhkan dan dapat dilengkapi sebelum masyarakat atau pasien mengakses layanan kesehatan di dalam fasilitas plat merah tersebut.
Dengan demikian, masyarakat dapat lebih terbantu guna menjangkau sistem pelayanan mulai dari proses pendaftaran sampai dengan penanganan medis dilakukan. “Kita akan pasangi alur-alur pelayanan dan syarat-syarat yang dibutuhkan dalam perobatan. Jadi masyarakat lebih terbantu, sehingga tak ada lagi yang bingung. Kalaupun kurang jelas, petugas kami akan mengarahkan lebih lanjut dan lebih terperinci. Kalau masih kurang jelas juga, silahkan ditanyakan kepada petugas kami. Jadi pelayanan bisa lebih ramah dan sesuai harapan bersama,” ucap dia.
Pantauan tim dari berbagai titik di dalam fasilitas tersebut, sejumlah fasilitas pendukung dan penunjang pelayanan mulai dilengkapi salah satunya pembuatan tameng (kaca) pembatas di lobby pendaftaran sempena peningkatan sarana protokol kesehatan (Prokes) di masa pandemi COVID-19.
Sejumlah perubahan lainnya disebut Chairiah bakal diupayakan sesegera mungkin untuk mencapai terwujudnya pelayanan kesehatan yang lebih ramah dan tentunya sesuai dengan visi misi serta program kerja Bupati Bengkalis, Kasmarni yakni mempermudah akses kesehatan dan jaminan sosial berbasis kesehatan dalam mewujudkan Kabupaten Bengkalis yang Bermarwah, Maju dan Sejahtera (BERMASA).
Sempena hal itu pula, ia mengingatkan kepada seluruh masyarakat yang hendak berobat ke RSUD Mandau agar dapat (seminimalnya) membawa dokumen kependudukan berupa identitas (e-KTP) maupun Kartu Keluarga.
“Minimal bawalah e-KTP dan KK-nya, jadi petugas kita bisa melayani masyarakat sesuai dengan prosedur yang berlaku. Penanganan (sisi) kedaruratan tetap akan dimaksimalkan, administrasi bisa menyusul. Tapi ingat, menyusul bukan berarti tak penting dan bisa ditinggal begitu saja. Karena tertib administrasi juga dibutuhkan dalam memaksimalkan pelayanan kita. Semoga kedepan lebih baik,” pungkasnya.(*)
