CENTRALNEWS.ID, RIAU – Sejumlah komoditas hasil perkebunan di Riau dilaporkan mengalami kenaikan harga. Sebagaimana dilaporkan, buah pinang kering menjadi primadona teranyar yang mengalami kenaikan harga. Tak tanggung, kenaikannya mencapai Rp400 dan mendudukkan harga jual pada kisaran Rp19.280 Per Kilogram (Kg).
Dikonfirmasi, Kepala dinas perkebunan Riau, Zulfadli mengatakan kenaikan harga harga pinang kering tersebut terjadi di Kabupaten Kampar, Kabupaten Siak, Kabupaten Kuantan Singingi, Kabupaten Indragiri Hilir dan Kabupaten Kepulauan Meranti.
“Harga pinang kering mengalami kenaikan sebesar Rp 19.280/Kg atau mengalami kenaikan dari minggu lalu sebesar Rp 400/kg,” kata Zul, sebagaimana dirilis tim CentralNews.id, Selasa (24/8).
Selain pinang kering, kata Zul, sejumlah komoditi perkebunan lainnya seperti kelapa butiran di Kabupaten Kuansing, Kampar dan Kepulauan Meranti juga melambung harganya pada kisaran Rp3.833/butir atau naik sebesar Rp167.
“Untuk harga Bokar (Bahan Olahan Karet Rakyat) baik di tingkat petani maupun di beberapa Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (UPPB) yang ada di Kabupaten/Kota ditingkat petani/KUB Kabupaten Kampar kini dihargai Rp. 11.700/kg atau mengalami kenaikan harga sebesar Rp300/kg,” paparnya.
Untuk harga kopra mutu kering di Kabupaten Indragiri Hilir dan Kabupaten Kepulauan Meranti, masih kata dia, dilaporkan turun sebesar Rp400 dan kini dihargai Rp6.450/kg. Atas kenaikan sejumlah komoditi hasil lerkebunan ini, masyarakat Riau yang berprofesi sebagai petani jelas diuntungkan dan sumringah.
Melambungnya harga pinang, karet dan komoditi lainnya tak terkecuali kelapa sawit diharap mampu meringankan beban perekonomian di tengah wabah pandemi COVID-19.
“Tepung sagu basah dihargai Rp.3.167/kg di Kabupaten Siak, Kabupaten Indragiri Hilir dan Kabupaten Kepulauan Meranti atau mengalami kenaikan harga dari minggu lalu sebesar Rp 100/kg. Semoga geliat harga ini bermanfaat bagi masyarakat yang terdampak wabah pandemi COVID-19,” pungkasnya.(*)