CENTRALNEWS.ID, SIAK – Jagat dunia maya dihebohkan dengan adanya informasi terkait konflik antara satwa liar jenis Elepas Maximus Sumatranus alias Gajah Sumatera dengan seorang petani sawit di Tahura SSQ II, Desa Rantau Bertuah, Kecamatan Minas, Kabupaten Siak – Riau dini hari tadi, Kamis (27/1).
Hal ini terungkap dari keterangan saksi-saksi yang menyatakan, korban diduga terlibat konflik dengan Gajah liar pada kawasan tersebut.
Berdasarkan informasi nyang beredar, korban berinisial PPA (56), warga Minas Barat, Kecamatan Minas, Kabupaten Diak. Ia ditemukan tewas mengenaskan di kebun sawitnya sekira pukul 08.00 WIB oleh para saksi.
Dugaan konflik menguat dengan temuan jejak kaki Gajah di sekitar jasad korban. Hal ini terekam jelas pada rekaman video amatir yang diabadikan seorang saksi pasca menemukan korban nan remuk berlumur darah.
“Ini korban diduga konflik dengan Gajah liar subuh tadi, itu banyak jejak kaki (Gajah, red). Korban meninggal,” siar suara perekam video yang dirangkum tim CentralNews.id.
Dikonfirmasi terkait kabar ini, Kepala BBKSDA Riau melalui Humas, Dian belum memberi keterangan resminya. Namun informasi yang diterima, lahan atau kebun sawit tersebut merupakan bagian dari wilayah jelajah (Home Range) Gajah Sumatera kelompok Petapahan alias ‘Kelompok Sebelas’.
Di sisi lain, seorang pekerja (pemanen) pada kebun sawit korban membeberkan dugaan konflik antara korban dan kelompok sebelas mencuat atas banyaknya temuan jejak kaki Gajah di lokasi.
“Awalnya saya mau memanen sawit, berangkat dari rumah itu sekitar jam-jam setengah delapan (07.30 WIB, red). Tiba di lokasi, saya tidak melihat bos (korban, red) dan coba mencari. Nah, kemudian saya lihat bekas tapak Gajah dekat pondokan, nah setelah itu baru saya lihat korban tergeletak dengan banyak darah. Sudah meninggal saat saya temukan,” tutur saksi yang enggan diberitakan identitasnya.
Syok dengan temuan pagi tadi, ia segera bertolak ke Dusun Krikilan untuk memanggil keluarga korban dan warga sekitar. Setelahnya, warga berdatangan ke lokasi dan kemudian menghubungi personel Polsek Minas.
“Saya langsung panggil keluarga dan warga untuk bantu evakuasi korban. Juga langsung di lapor ke Polisi. Korban langsung dievakuasi dari lokasi,” ujarnya.
Atas kejadian ini, warga sekitar diingatkan untuk lebih waspada saat beraktifitas di areal perkebunan. “Kalau mau ke kebun hati-hati, jangan sendiri. Untuk sementara, jangan terlalu dekat dengan jalur konflik. Utamakan keselamatan,” imbau salah seorang perangkat Dusun tempat korban bermukim. (Nat)