CENTRALBATAM.CO.ID, SINGAPURA – Virus corona masih menggila di Singapura. Lonjakan kasus harian pada Hari Rabu (27/10/2021) bahkan menembus 5.324 kasus, naik tajam dari sehari sebelumnya 3.277 kasus.
Jumlah pasien terus melonjak, sehingga, gedung Pit Stop balap Formula1 pun kini disulap menjadi rumah sakit darurat.
Dari gambar-gambar yang dilansir The Straits Times, gedung tersebut kini dipersiapkan dan diperkirakan bisa menampung sekitar 600 pasien.
Gedung tersebut dibagi beberapa blok yang dibatasi partisi setinggi 120cm. Setiap blok diisi empat tempat tidur ukuran satu orang.
Hingga saat ini, rumah sakit darurat itu masih dalam pengerjaan. Nantinya, kata laporan ST, setiap blok susunannya akan dibagi berdasarkan tingkat kondisi pasien.
Para pekerja menyebutkan, dua lantai gedung itu nanti menjadi tempat perawatan pasien Covid-19.
Ada dua kategori pasien yang kan dirawat, yakni sebagai kanrantina bagi pasien berkategori tanpa gejala atau gejala ringan.
Lainnya adalah pasien bergejala yang mungkin berisiko terkena penyakit parah.
Fasilitas ini akan ditunjang oleh sejumlah peralatan medis, termasuk alat bantu oksigen. Pusat perawatan itu diperkirakan akan dibuka November nanti.
Meskipun belum ada keterangan resmi, namun fasilitas ini kemungkinan menjadi bagian dari rencana pemerintah Singapura menambah 3.700 ruang perawatan pasien Covid-19 seperti disampaikan Kementerian Kesehatan, beberapa waktu lalu.
Singapura belum bisa mengendalikan pandemi gelombang kedua ini karena kasus harian terus berfluktuasi. Laporan Rabu malam, angka kasus sudah di atas 5.000-an dan merupakan rekor terbaru sejak awal pandemi, Februari 2020.
Jumlah penambahan kasus lebih tinggi dari angka kesembuhan, yakni 3.172 kasus pada Rabu kemarin. Jumlah pasien meninggal dunia juga masih tinggi, 10 orang per hari, seluruhnya berusia tua, 54-96 tahun.
Rekor kasus sebelumnya pada 19 Oktober dengan 3.994 kasus. Sepekan berikutnya, kasus mulai menurun meskipun masih di atas 3.000-an kasus.
Namun kemarin melonjak lagi. MOH mengatakan, lonjakan kasus Rabu, sebagian besar karena banyak kasus positif yang terdeteksi oleh laboratorium dalam beberapa jam pada Selasa sore.
Dari total, 5.312 kasus terjadi di tengah masyarakat (4.651) dan 661 di asrama pekerja migran. Kemudian 12 adalah kasus impor.
Tingkat pertumbuhan infeksi mingguan adalah 1,15 pada hari Rabu. Ini mengacu pada rasio kasus komunitas selama seminggu terakhir dibanding minggu sebelumnya.
Selama 28 hari terakhir, 98,7 persen dari 90.203 kasus tidak memiliki gejala atau gejala ringan.
Kemudian, 0,9 persen membutuhkan suplementasi oksigen di bangsal umum, 0,1 persen tidak stabil dan di bawah pengawasan ketat di unit perawatan intensif (ICU). Selanjutnya, 0,1 persen kritis di ICU.
Di antara semua kasus, 20.895 pasien atau 74,3 persen menjalani karantina mandiri. Kemudian, 4.589 pasien di tempat karantina publik, lalu 849 di fasilitas perawatan.
Saat ini ada 1.777 pasien yang dirawat di rumah sakit, 308 pasien membutuhkan suplementasi oksigen.
Sebanyak 76 pasien saat ini dirawat ICU dan 66 pasien dalam kondisi kritis.
“Tingkat hunian ICU saat ini sudah 79,8 persen, dan saat ini sedang dalam proses membangun lebih banyak tempat tidur ICU,” kata MOH seperti dilansir Channel News Asia.
MOH saat ini sedang memantau tujuh klaster aktif dan terus melakukan berbagai pengetatan mobilitas di masyarakat.
Aturan terbaru, seluruh sopir taksi dan rental diwajibkan menjalani tes Covid-19 mingguan mulai 1 November, menurut turan ini dikeluarkan Otoritas Transportasi Darat (LTA).
Meski kasus masih tinggi, namun pakar kesehatan menyebut bahwa pertumbuhan infeksi di bawah 1 persen menunjukkan bahwa epidemi mulai menurun.
Pakar kesehatan Dr Alex Cookdari National University of Singapore (NUS) mengatakan, pemerintah harus terus menekan angka kasus tida lebih dari 1 persen dari jumlah penduduk. (tst/cna)