CENTRALNEWS.ID, DURI – Kian hari, Camat Mandau Riki Rihardi, S.STP., M.Si semakin gencar memantau kinerja Satuan Tugas (Satgas) di 20 Posko Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang tersebar merata di berbagai Desa/Kelurahan.
Pemantauan dilakukan untuk memastikan kinerja aparat gabungan dari unsur TNI/Polri, Dinas Kesehatan, Satpol-PP, Dinas Perhubungan, Linmas, perangkat Desa/Kelurahan, RT/RW bahkan masyarakat dan pemuda setempat bisa lebih maksimal dalam memantau mobilitas masyarakat.
Pun penerapan protokol kesehatan (Prokes)-nya juga digencarkan pendisiplinannya. Aksi ini kian digempur guna memutus penyebaran wabah pandemi COVID-19 untuk sesegera mungkin memulihkan keadaan menuju New Normal atau pola kehidupan baru yang benar-benar terbebas dari jangkitan virus mendunia ini.
Seperti yang terpantau secara eksklusif oleh tim CentralNews.id malam tadi, Kamis (26/8). Ya, Riki Rihardi tampak turun ke lapangan guna memantau kinerja Satgas. Tak disertai oleh staffnya, langkah Camat Mandau ini tampak spontan guna memberi efek kejut pada petugas di lapangan.
“Malam ini kita inspeksi mendadak (Sidak) ke seluruh Posko PPKM se-Mandau. Kita harus pastikan kinerja tim gabungan di masing-masing lokasi tetap prima dalam memantau mobilitas masyarakat, terutama dalam hal pendisiplinan dalam menjalankan Prokes,” ucap Riki.
Pertama kali, ia menyambangi petugas pada posko yang berlokasi di depan kantor BPJS Ketenagakerjaan jalan Jawa, Kelurahan Gajah Sakti.
DIsana, Riki menginstruksikan agar kinerja petugas bisa lebih dimaksimalkan. Seluruh ornamen atau atribut maupun rambu pendukung dalam operasi ini diminta untuk lebih dibenahi agar keberadaan petugas bisa lebih diperhitungkan oleh warga yang melintas.
“Jangan sampai posko dan petugasnya malah tak terlihat. Bila perlu pasang traffic cone yang lebih besar dan rambu-rambu yang lebih terlihat oleh para pelintas. Jadi, efek psikologis warga dalam hal penggunaan masker saat beraktifitas di luar rumah bisa lebih terbangun. Petugas harus terlihat, harus lebih diperhitungkan supaya manfaat dari keberadaan posko PPKM dan petugas di dalamnya bisa mendatangkan manfaat yang baik,” kata Camat Mandau ini.
Usai dari lokasi pertama, ia kemudian beranjak menuju posko kedua pada Kelurahan yang sama. Disana, Bhabinkamtibmas Gajah Sakti, Bripka Arian tampak tengah memberi pengarahan pada personel lainnya.
Melihat kedatangan sang Camat, seluruh tim Satgas di posko kedua ini langsung menyambut dan melaporkan data terbaru seputar mobilitas warga, penanganan dan pendisiplinan yang dilakukan terhadap para pelanggar Prokes.
Kemudian, ia beranjak ke Kelurahan Talang Mandi, Sebanga – Duri. Pada posko PPKM krtiga yang disambanginya secara dadakan ini, ia mendapati kinerja petugas yang sangat kompak dan elok menjalin komunikasi dengan warga.
Bahkan, tim penggerak (TP-PKK) Kelurahan yang notabenenya merupakan kaum ibu-ibu malah ikut serta beroperasi pada posko tersebut. Jelas saja, Riki sumringah atas kekompakan itu. Ia berharap partisipasi seluruh elemen masyarakat bisa lebih memaksimalkan pencegahan penyebaran COVID-19 di Talang Mandi.
“Bukan main kompaknya di posko PPKM Talang Mandi, sampai ibu-ibu PKK saja turun,” kelakar Riki.
Pada kesempatan itu pula, Riki mendapati tiga anak remaja berjalan kaki dan hendak melintas dari depan posko. Tak memakai masker saat beraktifitas di luar rumah, ketiga kaum millenial inipun dicegat langsung oleh Riki.
Sejumlah pertanyaan dilontarkan pada masing-masing remaja yang tak memakai masker ini. Mengingat usianya yang masih sangat rawan terpapar terpapar COVID-19, Riki dan tim Satgas Talang Mandi langsung memberikan masker kepada ketiganya dan kemudian mengedukasi.
“Virus corona ini tak terlihat wujudnya, tapi kalau kita sampai terjangkit atau terinfeksi, dampaknya sangat merugikan. Bahkan, gejalanya sangat tidak enak. Jadi, sebelum adek-adek ini terpapar, sebaiknya disiplin lah memakai masker, mencuci tangan, jaga kebersihan, jangan nongkrong-nongkrong di tempat ramai atau berkerumun, jangan begadang dan jangan berkontak fisik dengan teman-temannya. Kalian harus lebih sayang dengan kesehatan tubuhnya, harus taat Prokes ya,” papar Camat mengedukasi ketiga remaja lelaki ini.
Meski masih belia, sanksi tegas tetap dihadiahkan pada ketiganya. Ya, secara kompak para pelanggar Prokes ini diberi sanksi sosial dengan menyanyikan lagu kebangsaan dan menghafalkan butir-butir Pancasila.
Penerapan sanksi dilakukan, agar motorik dan psikis ketiga remaja ini lebih terbangun dalam mendisiplinkan dirinya mentaati protokol kesehatan. Selain itu, sanksi yang diterapkan juga terukur dan sifatnya lebih mengedukasi.
“Contoh, mereka kita kasih masker, kita edukasi dan diberi sanksi yang sifatnya mendidik. Hasilnya, selain lebih cakap mencegah jangkitan virus, ketiga remaja ini bisa lebih hafal butir-butir Pancasila yang tadinya dijadikan sanksi sosial atas pelanggaran yang dilakukan. Jauh lebih efisien dan penuh edukasi bukan?,” ucapnya penuh gelora.
Tak hanya di Talang Mandi, sejumlah penindakan dan penerapan sanksi juga dilakukan pada pelanggar Prokes di berbagai Kelurahan lainnya. Hal ini tak terkecuali di Kelurahan Babussalam. Disana, sepasang sejoli yang tengah asyik menikmati suasana malam di atas sepeda motornya langsung dicegat petugas.
Lantaran tak memakai masker, pasangan ini langsung dihadiahi sanksi sosial. Setelahnya, lemvaran masker diberikan beriring edukasi singjat terkait wabah pandemi.
Tak tanggung, Riki didampingi personel Satgas dari unsur Polsek dan Koramil 04/Mandau. Jelas saja, pasangan mesra ini tak bisa mengelak dari kesalahannya. Bahkan, niat untuk kabur dari pengawasan dan penjagaan petugas sirna di tempat melihat ketegasan petugas.
“Pemerintah tak melarang adik-adik untuk berjalan-jalan atau sekedar hang out. Tapi, jangan lah pula lupa memakai maskernya. Jangan sampai terjangkit COVID-19 dulu baru sadar. Kalian kan pasangan, ya harus saling menjaga dan mengingatkan. Jangan lupa, masukkan protokol kesehatan dalam daftar harian kalian ya, supaya lebih sehat. Jangan abai,” ungkap pesan moral sang pimpinan wilayah berjuluk Kota Minyak ini.
Giat itu dimulai sejak pukul 21.00 WIB dan berlangsung hingga pukul 23.30 WIB. Para petugas di masing-masing posko PPKM secara rutin beroperasi sejak pagi, siang, sore dan berakhir sekira pukul 22.00 WIB setiap harinya.
“Semoga, dengan memaksimalkan kinerja personel dan lebih menggencarkan pendekatan humanis, masyarakat bisa lebih sadar dalam menerapkan Prokes. Seraya itu, bila sudah disiplin, potensi penularan virus bakal lebih mampu kita hindarkan,” kata dia.
“Sejauh ini, kehadiran petugas dan posko PPKM sangat berpengaruh pesat pada penurunan angka positif. Kemarin, sempat ada 80-an kasus perhari. Tapi belakangan, sudah di bawah 20 kasus. Bahkan lusa, sempat di bawah 10 kasus. Alhamdulillah dan semoga bisa lebih kita tekan. Oleh karena itu, kinerja tim Satgas di berbagai posko harus lebih kita efektifkan dan akan sering-sering saya pantau. Pokoknya, kinerja baik kita harus membuahkan hasil yang baik,” pungkasnya.(*)
