CENTRALNEWS.ID, DURI – Bertempat di lapangan jalan Karet ujung, Kelurahan Air Jamban, Kecamatan Mandau – Duri, dua pelajar lelaki tampak adu jotos sekira pukul 17.00 WIB. Keduanya memulai pertengkaran dengan adu mulut dan akhirnya saling jual beli pukulan, Senin (21/11).
Tak diketahui apa akar masalah yang membuat kedua pelajar tersebut bertengkar, namun aksi tak pantas ditiru itu malah ditonton belasan bahkan puluhan oelajar lainnya. Hal yang paling memalukan, rata-rata pelajar masih mengenakan seragam sekolah tingkat lanjutan atas (SLTA/SMA/SMK/Sederajat) berwarna putih abu-abu.
Peristiwa itu terekam jelas dalam video amatir yang diabadikan beberapa warga sekitar. Tampak jelas, keduanya saling baku hantam di tengah gemuruh sorak-sorai pelajar lain di sekelilingnya. “Mereka awalnya kumpul-kumpul di lapangan jalan Karet ujung, tiba-tiba terdengar ada suara ribut-ribut seperti saling memaki. Terus saya coba lihat, dan ternyata benar mereka (pelajar, red) sudah bertengkar dan saling pukul di lapangan,” kata seorang warga sekitar.
Kedua pelajar yang bertengkar, tampak jelas melepas seragam. Sementara pelajar lain seolah tak bersalah menyaksikan keributan tersebut berbusana sekolah. Saat ditelusuri, rata-rata pelajar yang berkumpul dan menyaksikan keributan saat itu berasal dari berbagai sekolah tingkat lanjutan atas di wilayah Duri dan sekitarnya. Miris, ada pula pelajar berasal daribsalah satu sekolah SMA di wilayah Kecamatan Pinggir rela jauh-jauh ke Mandau hanya untuk menyaksikan adu jotos kedua pelajar nakal tersebut.
“Mereka ramai. Bahkan ada yang pakai mobil, lebih dari empat mobil ada di lokasi kejadiaan saat itu. Makanya kita sayangkan, sebagai warga disini kita sangat resah. Kami takut keributan serupa terulang kembali dan berdampak kerusakan ke rumah maupun tanaman di halaman kami. Tolong segera ditindak anak-anak nakal ini,” harap warga lainnya.
Tanggapi keributan itu, Danramil 03 Kapt. Arh. Jemirianto dan Kapolsek Mandau AKP. Hairul Hidayat segera meluncur ke lokasi bersama para personelnya. Tiba di lokasi, pihaknya segera memyusuri lapangan tersebut. “Setelah dapat laporan, kita segera respon. Segera saya koordinasi dengan Kapolsek Mandau dan langsung terjun ke lapangan dan memastikan secara langsung. Saat tiba di lapangan, mereka sudah bubar,” kata Kapt. Jemi.

Beberapa warga sekitar segera ditemui Kapolsek Mandau, AKP. Hairul dan jajaran TNI/Polri lainnya guna mengumpulkan informasi terkait keributan tersebut. Beberapa lainnya berupaya menyisir beberapa ruas jalan seperti jalan Karet, Desa Harapan dan Hangtuah guna meminimalisir keributan susulan.
“Benar, sampai di lokasi, keributannya sudah bubar. Segera kita cari dan kumpulkan informasi kepada warga sekitar, sebagian lain kita sebar ke beberapa titik untuk mencegah keributan susulan. Situasi akhir sudah aman dan terkendali,” kata AKP Hairul.
Di jalan Desa Harapan, prajurit Koramil 03 dan Polsek Mandau tampak mendapati adanya dua orang pelajar SMA berseragam tengah melintas. Segera petugas menepikan dan mengetahui kedua pelajar tersebut baru saja usai memperbaiki sepeda motor yang alami kerusakan. “Ada kita dapati dua pelajar masih berseragam putih abu-abu melintas di jalan Desa Harapan, saat kita dekati, mereka ternyata baru pulang dari bengkel. Mereka mengaku tidak terlibat dan tidak mengetahui keributan tersebut. Demi keamanan dan keselamatan, mereka kita arahkan untuk segera pulang kerumah dan tidak mengenakan seragam di luar jam sekolah,” tukas Hairul.
Ditambahkan Kapt. Jemi, pihaknya bersama personel Polsek Mandau bakal segera mendatangi berbagai sekolah yang diduga terlibat atau hadir pada saat keributan itu berlangsung. “Rencananya besok Babinsa kita dan Bhabinkamtibmas Polsek Mandau akan langsung datang ke sekolah-sekolah yang pelajarnya diduga terlibat atau ikutan menonton keributan itu. Akan kita beri teguran agar hal serupa tak terulang lagi. Kepada seluruh pelajar di Duri dan sekitarnya, kami imbau untuk tidak meniru tindakan itu. Dampaknya sangat merugikan bagi diri sendiri, keluarga maupun masyarakat,” imbau Danramil 03 Mandau. (Bres)