CENTRALNEWS.ID, RIAU – Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau beberapa waktu lalu telah menerima barang bukti (BB) hasil operasi yang diserahkan oleh Korps Polisi Perairan dan Udara (Korpolairud) Baharkam Polri, Kamis (2/9).
BB tersebut berupa 1.200 ekor Burung Kacer yang diselamatkan dari dugaan penyelundupan satwa di wilayah Pelabuhan Lalang, Sungai Apit. Rencananya, ribuan unggas tersebut bakal diselundupkan ke wilayah Sumatera Selatan.
Beruntung, Ditpolair Polda Riau dan Korpolairud Baharkam Polri berhasil menggagalkannya. Pasca diselamatkan, ribuan ekor satwa berkicau ini langsung diserahkan ke BBKSDA Riau guna dititipkan sementara dan kemudian dapat dilepas liarkan ke habitat aslinya, bukan diperjual belikan.
Menindak lanjuti hal itu, jajaran BBKSDA Riau langsung mengambil langkah konservatif. Ya, pihaknya langsung melepas liarkan 1.200 Burung Kacer ini ke salah satu lokasi terdekat dan merupakan wilayah hutan lindung yang masih terjaga keseimbangan di dalamnya, Jumat (3/9).
Pelaksana harian (Plh) Kepala BBKSDA Riau, Hartono melalui Kepala Hubungan Masyarakat (Humas), Dian membenarkan hal itu. Ia menyatakan, pihaknya langsung melepas liarkan satwa bersayap ini sehari setelah diterima dari Korpolairud.
“Benar, sudah dilepas liarkan ke habitat aslinya. Kita pilih salah satu lokasi berupa hutan terdekat yang masih asri dan terjaga ekosistem di dalamnya,” kata Dian, Minggu (5/9).
Pihaknya memilih tindak konservatif guna menjaga keberlangsungan hidup satwa tersebut. “Dilepasliarkan ke habitatnya, agar keberlangsungan hidup burung ini tetap terjaga,” ucapnya.
Pelepas liaran sendiri dilakukan setelah mendapat izin dari pihak terkait atas koordinasi yang dilakukan. BBKSDA sendiri mengucap terima kasih atas kinerja petugas dalam mencegat dugaan aksi penyelundupan ribuan burung Kacer ini.
“Terima kasih atas kinerja cepat jajaran Korpolairud Baharkam Polri. Dengan harapan terbaik, 1.200 ekor burung Kacer itu sudah kita lepas liarkan,” pungkasnya.(*)