CENTRALNEWS.ID, RIAU – Pelaksanaan vaksinasi massal sempena memutus rantai penularan wabah pandemi COVID-19 di Provinsi Riau menuai polemik. Pasalnya, tingginya antusias masyarakat dalam giat tersebut tak sebanding dengan ketersediaan (stok) vaksin.
Alhasil, keadaan itu menjadi pergunjingan di tengah masyarakat. “Kita diminta untuk dan wajib vaksin. Mau kemana-mana butuh sertifikat atau bukti telah divaksin, tapi saat kita mau menerima vaksin, eh malah vaksinnya yang tak ada. Bagaimana ini?,” keluh Inggrid (33) warga Pekanbaru, Rabu (28/7).
Hal senada juga dikeluhkan masyarakat lain. Tak hanya di Pekanbaru, polemik itu turut dirasakan di berbagai Kabupaten/Kota se-Provinsi Riau. Wajar saja bila akhirnya masyarakat mempertanyakannya.
Terkait hal itu, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 Provinsi Riau, dr. Indra Yovi meminta seluruh masyarakat dan pemerintah di tingkat Kabupaten/Kota untuk bersabar terkait ketersediaan vaksin.
“Hingga kini vaksin masih dalam proses pengiriman oleh pemerintah pusat. Kami meminta agar masyarakat dan pemerintah daerah (Pemda) untuk bersabar, karena vaksinnya masih dalam proses pengiriman ke Provinsi Riau,” kata dr. Indra.
Indra tak menampik animo masyarakat sangat tinggi mengikuti vaksinasi massal, keadaan inilah yang akhirnya terbentur dengan minimnya stok vaksin. Sampai pada hari ini, Satgas COVID-19 Riau masih menunggu pengiriman vaksin dari pemerintah pusat.
“Kita masih menunggu pengiriman. Nanti, jika vaksin dari pemerintah pusat sampai ke Riau, tentu akan segera disalurkan ke Kabupaten/Kota. Jadi mohon kesabarannya,” imbaunya.(*)
