CENTRALNEWS.ID, DURI – Lintas Komisi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bengkalis bertandang ke Sebanga – Duri guna meninjau keberadaan Portal di titik nol (0) jalan Gajah Mada yang saat ini menuai pro dan kontra ditengah masyarakat, Selasa (25/1).
Dalam kunjungannya, Ketua Komisi II Ruby Handoko alias Akok turut didampingi Hendri, S.Ag, Rianto, Andi Pahlevi, Simon dan Jasmi, serta Ketua DPD KNPI Bengkalis, Andika Putra Kenedi, ST. Kedatangan wakil rakyat dan perwakilan pemuda ini disambut adu mulut warga. Ada yang setuju, ada pula yang kontra Portal Gajah Mada.
Irawanto, salah seorang tokoh di wilayah itu menyebut, pihaknya keberatan bila portal yang ada dibongkar. Sebab, kondisi jalan Gajah Mada sungguh sangat memprihatinkan sejak tahun 1960 silam. Namun kini, perbaikan perlahan dilakukan dan hasilnya sangatlah membaik. Jalan yang dahulu penuh lubang dan kubangan kini disemenisasi.
“Sekarang Alhamdulillah, jalan Gajah Mada ini sudah ada perbaikan yang digagas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis. Hal ini sangat kita syukuri karena sudah sangat lama kita merindukan perbaikan jalan. Dulu keadaanya rusak serta berdebu, sekarang perlahan bagus,” kata Irawanto.
Mengingat jalan perlahan direvitalisasi, pembuatan portal dinilai sangat tepat dan mendapat dukungan dari masyarakat. Tujuannya, agar ketahanan akses perlintasan yang mengkoneksikan Kecamatan Mandau, Pinggir dan Talang Muandau ini tak kembali luluh lantak seperti dahulu.
“Kita sebagai masyarakat yang sudah lama tinggal dan sudah beranak pinak di Jalan Gajah Mada ini tetap berupaya agar Portal tetap berdiri. Jangan dibongkar,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Bengkalis, Ruby Handoko mengatakan bahwa pihaknya sudah meninjau langsung kondisi jalan dan Portal Gajah Mada yang didirikan Pemkab Bengkalis melalui Dinas Perhubungan (Dishub).
Saat berkunjung, wakil rakyat yang akrab disapa Akok ini menyaksikan langsung lalu lintas truk bermuatan buah kelapa sawit dan muatan lainnya. Seketika, truk Fuso juga melenggang ria di bawah portal. “Nah, itu truk Fuso saja bisa lewat kok. Kan tak ada masalah, lalu apa lagi yang jadi polemik? Ini saya yang foto sendiri loh, truknya bisa lewat. Bukan Colt Diesel, tapi truk Fuso, besar itu,” kata Ruby Handoko di jalan Gajah Mada.
Diutarakannya, tinggi dari Portal di Jalan Gajah Mada Duri cukup luwes bagi para pengendara berlalu-lalang. Akan tetapi, ketinggian kendaraan yang melintasi dibatasi (maksimal) 3 meter saja. Secara otomatis, seluruh kendaraan berketinggian lebih dari 3 meter tak bisa melintas.
Pembatasan ketinggian tersebut, disebut warga kepada Akok untuk memastikan fisik jalan tetap terjaga. Namun belakangan, keberadaan portal justru dicecar sebagian kalangan. “Pembuatan portal dilakukan untuk membatasi lalu lintas truk diduga Over Dimensi Over Loading (ODOL). Bukan untuk mematikan rezeki atau perekonomian warga sekitar. Intinya, hasil hari ini akan kita bawa dulu ke lintas komisi DPRD dan nanti akan dibicarakan dengan Pemerintah Kabupaten Bengkalis,” simpulnya.
“Yang jelas tadi saya lihat sendiri, truk Fuso bisa lewat. Kita tetap harus mempertimbangkan berbagai aspek, peninjauan hari ini akan kami bawa dalam pertemuan selanjutnya,” pungkasnya. (Bres)
