25.9 C
New York
Selasa, Juni 24, 2025

Kejati Riau Suluhkan Bahaya Kekerasan Seksual Terhadap Anak di Pesantren Madani Nusantara

CENTRALNEWS.ID, BENGKALIS – Bertempat di Pondok Pesantren Madani Nusantara, Bengkalis – Riau, jajaran Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau suluhkan wawasan hukum kepada puluhan Santri dan Satriwati, Orangtua serta pengurus pesantren, Rabu (3/8).

Koordinator bidang Intelijen Kejati Riau, Agus Taufikurrahman, Jaksa Fungsional Bidang Intelijen Zainal, Fungdional Analis Hukum Desmirza dan Staf Bidang Intelijen Kejati Riau, Riswandi tampak paparkan wawasan hukum didampingi pengurus Pondok Pesantren.

Sempena program Jaksa Masuk Sekolah alias JMS ini, pihaknya menyuluhkan pentingnya peran orangtua dan tenaga kependidikan untuk bersama-sama menjaga serta mengawasi anak-anak, terutama seluruh pelajar dari ancaman Kekerasan Seksual terhadap anak.

Penyuluhan wawadan hukum oleh Kejati Riau di Pondok Pesantren Madani Nusantara Bengkalis | Foto: Bres

“Baik di lingkungan keluarga, maupun Sekolah harus diawasi maksimal. Jangan sampai anak jadi korban kekerasan seksual karena bakal berdampak buruk berupa trauma psikis pada anak sebagai korban dan berdampak pidana bagi pelaku,” kata Kasi Penkum Kejati Riau, Bambang Heripurwanto.

Jajaran yang melaksanakan program langsung dari Kejaksaan Agung Republik Indonesia ini berharap lingkungan keluarga dan sekolah menjadi tempat teraman dan nyaman bagi anak dalam menimba ilmu, menuangkan kreatifitas dan bersosial. Kemudian, setiap Orangtua atau pengurus pesantren dapat mengawasi atau membatasi penggunaan telepon selular berbasis Smartphone agar konten-konten tertentu dapat dihindari aksesnya.

“Sebagai orangtua dan atau guru, kita harus pastikan anak-anak atau pelajar terhindar dari pengaruh buruk atau potensi kekerasan seksual maupun tindak pidana lainnya. Karena anak sebagai generasi masa depan bangsa, maka anak harus kita lindungi dari berbagai pengaruh buruk baik dari lingkungan pertemanan, akses internet berbau konten pornografi dan berbagai hal lainnya dapat di-filter atau disaring agar anak hanya mendapatkan pengalaman yang baik guna menyongsong masa depannya,” tukasnya. (Bres)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

22,921FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Latest Articles