CENTRALNEWS.ID, DURI – Berbagai titik lokasi di Kelurahan Air Jamban, Kecamatan Mandau kerap tergenang banjir kala hujan lebat mengguyur. Tak tanggung, ketinggian genangan air bisa mencapai pinggul orang dewasa, akibat kurang maksimalnya fungsi drainase.
Wujud sinergitas Pemerintah Kecamatan Mandau dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) AD lewat karya Koramil 03/Mandau, ditajalah giat Gotong Royong di lingkungan RW20 Kelurahan Air Jamban, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis – Riau, Minggu (27/3).
Kegiatan gotong royong massal yang turut didukung oleh masyarakat setempat ini dipimpin langsung Danramil 03/Mandau Kapten Arh. Jemirianto, didampingi wakil ketua DPRD Bengkalis Syaiful Ardi, Camat Mandau Riki Rihardi, Lurah Air Jamban Rahmadhani dan para tokoh masyarakat.
Kapten Jemirianto menegaskan, gotong royong masal ditaja untuk menciptakan lingkungan yang bersih agar tercipta hidup yang sehat. Pada kesempatan itu, normalisasi saluran air atau drainase yang kerap meluap juga disempatkan bersamaan.
“Kegiatan ini ditaja untuk melancarkan seluruh saluran air yang ada, baik yang kecil hingga parit berukuran besar diwilayah RT01 hingga RT08, baik dengan cara manual (tenaga manusia), maupun dengan bantuan alat berat dengan tujuan mengurangi dampak banjir di wilayah RW20 Kelurahan Air Jamban,” kata Kapt. Arh. Jemirianto, Minggu siang.
Selain mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat, kegiatan itu juga dicanangkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan dengan tetap mengedepankan kerja sama.

“Masyarakat sekitar juga bertanggung jawab memastikan lingkungannya tetap terjaga, bersih dan bebas banjir. Kesadaran sangan dibutuhkan,” harapnya.
Pada kesempatan yang sama, Riki Rihardi, Camat Mandau turut hadir dan menyemarakkan kegiatan bersih-bersih lingkungan ini.
Senada dengan Danramil Mandau, ia mengajak seluruh masyarakat tetap sadar menjaga kebersihan lingkungan, tidak membuang sampah di sembarang tempat, serta senantiasa menggalakkan semangat gotong royong guna menjaga keharmonisan di tengah kehidupan bermasyarakat.
“Terpenting, jangan buang sampah ke saluran air. Kalau nanti (drainase) tersumbat atau mendangkal, air bisa meluap dan menggenangi rumah-rumah penduduk,” seru Riki.
“Jangan sampai daerah ini jadi langganan banjir hanya karena kurang maksimalnya kesadaran diri untuk menjaga kebersihan. Drainase sudah kita normalisasi, sudah lancar. Semoga tidak banjir lagi. Sekali lagi diingatkan, jangan buang sampah sembarangan, apalagi ke saluran air. Dampaknya akan merugikan diri kita juga. Untuk itu, marilah kita jaga kebersihan dan galakkan gotong royong. Minimal sekali dalam dua minggu, lakukan kerja bakti untuk bersihkan lingkungan,” pungkasnya. (Bres)