CENTRALNEWS.ID, DURI – Keputusan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis melalui Dinas Perhubungan dalam memportal jalan Gajah Mada, Sebanga – Duri yang hanya dapat meloloskan kendaraan dengan ketinggian maksimal 3 meter dinilai sudah sangat tepat.
Setelah berdiri kokoh, portal diharap warga sekitar dapat difungsikan sesuai peruntukannya bukan malah berindikasi (dugaan) ‘Buka-Tutup’ atas suatu kepentingan. Dishub diharapkan tak ‘bermain mata’ dengan kebijakan yang dilaksanakan.
“Harus ada ketegasan terhadap aturan yang sudah ditegakkan. Kita harap Dishub tegas dan keras dalam pemberlakukan portal ini. Jangan ada lagi tarik ulur kepentingan dengan sistem buka tutup portal. Kalau ini (buka-tutup, red) diberlakukan, kepercayaan masyarakat bisa hilang. Berarti ada apa-apanya jika portal dibuka lagi, ” kata Irawanto Gope, tokoh masyarakat Sebanga, Minggu (16/01).
Ungkapan itu dipaparkan Irawanto seiring (diduga) adanya indikasi permainan buka tutup portal untuk kepentingan perusahaan yang ada di sepanjang ruas jalan Gajah Mada itu. Indikasi itu dilihatnya dari adanya upaya buka paksa portal yang disebut-sebut ulah Orang Tak dikenal (OTK).
“Kebijakan yang dilaksanakan Dishub saat ini sudah sangat tepat, jangan lagi goyah. Tegakkan marwah pemerintah daerah. Jangan lemah karena kepentingan perusahaan tapi merugikan masyarakat banyak,” ujarnya lagi.
Irawanto menyebut, jika Dishub (diduga) membuka lagi portal dengan alasan mengakomodir kepentingan perusahaan, maka masyarakat akan memandang miring kinerja instansi tersebut.
“Bisa saja Dishub dituding menerima sesuatu dari pengusaha sawit yang punya kepentingan untuk membuka portal itu. Kalau buka tutup diberlakukan lagi, jelas kami curiga. Entah dapat fee dari perusahaan. Ini yang harus dipikirkan lagi, agar kebijakan ini dipertahankan. Sah-sah saja Jalan ini di portal. Ini Jalan Kabupaten kok,” ujarnya lagi.
Jika kali ini Dishub tak tegas dengan kebijakannya, masih kata dia, maka potensi kerusakan jalan Gajah Mada bakal terulang. Sebab aktifitas mobil dangan tonase berat (diduga) milik pengusaha sawit akan terus lalu lalang pada ruas jalan yang sudah menyerap ratusan miliar dana APBD Kabupaten Bengkalis ini.
“Kami tegaskan lagi, Dishub jangan lemah dan jangan tergoda iming-iming perusahaan. Pertahankan portal itu. Sekali dibuka, tunggulah kehancuran jalan itu karena keberadaan perusahaan sawit di dalam itu tak sementara tapi permanen. Siap-siap saja Jalan hancur karena truk truk sawit dan CPO-nya,” tuturnya.
Jufri: “Jangan lagi Ajarkan Kami Mendemo Bupati,”
Dukungan agar portal tak dibuka tutup lagi juga disampaikan Jufri, tokoh pemuda setempat. Menurutnya kebijakan Pemerintah Daerah (Pemda) melalui Dishub yang memportal jalan sudah sangat tepat. Sebab selama ini pihak perusahaan seperti acuh tak acuh dengan kerusakan ruas jalan yang dilewatinya.
“Jangankan ingin memperbaiki jalan yang rusak, ketika kemarau saja jalan dibiarkan berdebu. Tidak ada sedikitpun kepedulian mereka, meski sebatas menyiram jalan yang berdebu. Makanya jangan lagi (mereka) dikasi hati. Jangan ajarkan lagi kami demo ke Bupati kalau portal ini hanya sekedar pajangan saja,” ungkap Jufri.
Disebutkannya, masyarakat sudah sangat gerah dengan ketidakpedulian perusaahaan terhadap kerusakan jalan Gajah Mada itu. Hujan berlumpur dan panas berdebu, masyarakat sangat merasakan pahitnya kondisi jalan beberapa waktu lalu.
Oleh karenanya, warga sangat mendukung portalisasi jalan agar akses perlintasan yang menkoneksikan Kecamatan Mandau, Pinggir dan Talang Muandau itu tetap terjaga dan terpelihara.
“Tolong jangan diajar lagi kami demo ke Bupati terkait portal ini. Jangan lagi ada yang mengakomodir kepentingan perusahaan. Kami geram dengan perusahaan yang tidak peduli dengan perbaikan jalan ini. Mereka (perusahaan) hanya menikmati keuntungan saja, tapi tak peduli dengan perbaikannya,” pungkas Jufri. (Bres)
