CENTRALNEWS.ID, BINTAN –Warga gang Wakatobi, RT 01/ RW03 Desa Malang Rapat sesalkan pembangunan semenisasi di lokasi itu. Pasalnya, selain pagu anggaran dinilai tidak sesuai, juga pembangunan jauh dari harapan warga.
Salah satu warga, Samiun yang ditemui awak media meminta pihak desa agar membangun jalan itu sesuai rencana awal. Jika tidak, masyarakat di sana yang menggunakan akses jalan itu menolak dengan tegas.
Ia menjelaskan, rencana awal perbaikan jalan itu yakni melakukan semenisasi. Namun, di tengah jalan pihak desa justru berencana menumpuk batu koral untuk menimbun lokasi itu.
“Kalau masih menggunakan batu koral, kami warga sini dengan tegas menolak dan tidak perlu melanjutkan pembangunan,”tegasnya, Minggu (10/3).
Ia menambahkan, alasan warga menolak penggunaan batu koral lantaran di daerah itu merupakan rawa sehingga rawan banjir. Sehingga lama kelamaan, semen akan terkikis dan batu koral itu akan jadi bencana buat warga sekitar.
“Kami maunya, tanah ditimbun kemudian di semen. Bukan dengan menggunakan batu koral yang suatu saat akan menjadi bencana buat kami saat melintas,” keluhnya.
Selain itu, ia juga menyesalkan sikap desa yang terkesan membangun akses jalan itu asal jadi. Pasalnya, alasan memasang batu miring di lokasi itu lantaran rawan banjir sehingga perlu pipa untuk memberi jalan air keluar. Namun, yang dilakukan justru memasang pelepah sagu dan juga papan yang digunakan merupakan papan bekas.
Berdasarkan pantauan media ini di lapangan, untuk pembangunan semensasi dengan volume 46 meter itu menelan anggaran senilai Rp 124 juta lebih. Sementara, jika dibandingkan pembangunan semenisasi di tempat lain yang dengan volume 183 meter anggaran yang dikeluarkan hanya Rp 200 juta.
Hingga berita ini diturunkan, pihak desa belum bisa diklarifikasi. (Ndn)