CENTRALNEWS.ID, BATAM – Bagi Anda warga Batam yang ingin melakukan kunjungan singkat menuju Malaysia lewat Johor Bahru, sebaiknya mengurungkan niat sampai akhir Lebaran.
Anda bisa telantar tak bisa kembali ke Batam karena tiket kapal sudah habis hingga satu bulan ke depan.
Kondisi ini diperkirakan juga akan mempersulit ribuan pekerja migran Indonesia (PMI) yang hendak mudik lewat Batam.
Jumlah kapal yang berlayar dari Johor ke Batam hanya satu kapal sehari.
Dua pelabuhan berlaku genap ganjil. Setiap tanggal ganji dari Pelabuhan Pasir Gudang dan setiap tanggal genap dari Stulang Laut.
Sudah ada WNI asal Batam yang saat ini telantar di Johor. Di antaranya Ketua Asosiasi Pariwisata Bahari Indonesia (Aspabri) Kepulauan Riau, Surya Wijaya dan General Manager Batam View Anddy Fong.
Surya yang berangkat ke Johor bersama rombongan agen travel pada tanggal 4 April 2022 lalu untuk promosi pariwisata selama dua hingga tiga hari. Namun, hingga Kamis (7/4/2022), ia tidak bisa pulang ke Batam karena seluruh tiket kapal sold out.
“Sampai 2 Mei tiket sudah habis,” katanya.
Menurut informasi yang ia dapatkan, tiket kapal habis karena jumlah pelayaran sangat terbatas, hanya satu trip per dua hari.
Selain itu, kapal yang berkapasitas 150 tempat duduk itu, sudah dipesan 100 seat oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Malaysia untuk pemulangan PMI.
“Hanya ada 50 seat untuk penumpang umum. Jumlah itu tak cukup untuk jumlah penumpang yang naik drastis,” katanya.
Kondisi ini memaksanya untuk menambah waktu menginap 20 hari lagi di Johor.
Surya sangat menyesalkan hal tersebut. Surya juga khawatir limit visanya habis atau overstay.
“Kalau sampai nggak bisa pulang, saya jadi dihitung overstay. Nanti saya bisa dikira tenaga kerja ilegal,” tambah Surya.
Ketika ditanya, kenapa tidak pulang melalui Singapura yang kapalnya lebih banyak, Surya mengatakan bahwa jalur darat Malaysia-Singapura baru dibuka untuk warga Malaysia yang bekerja di Singapura, sementara untuk pelancong belum diizinkan.
“Singapura baru membuka akses untuk pekerja asal Malaysia saja. Untuk pelancong belum,” katanya.
Selain Surya, Anddy Fong juga tertahan di Johor. Chairman Destination Nongsa Sensation ini sudah berada di Malaysia sehari setelah pintu masuk dibuka oleh pemerintah negara itu, 1 April lalu.
Namun, dia tidak bisa kembali ke Batam karena tiket kapal habis.
“Kapal tidak ada lagi. Tiket sudah habis hingga satu bulan ke depan,” ungkap Andy.
Akibatnya, Anddy memutuskan kembali ke Indonesia dengan pesawat terbang dari Kuala Lumpur-Jakarta, kemudian melanjutkan dari Jakarta ke Batam.
“Saya pulang minggu depan, terpaksa pakai pesawat saja,” katanya.
Khairul, seorang agen kapal penumpang Johor-Batam mengatakan bahwa terbatasnya jumlah kapal karena kebijakan pemerintah Malaysia yang membatasi izin olah gerak untuk jalur internasional.
“Hanya dua ferry saja per hari yang diizinkan dari Johor. Satu dari Stulang Laut dan satu Pasir Gudang,” kata Khiarul.
Khairul mengatakan, asosiasi perkapalan sudah meminta tambahan kuota kepada penmerintah Malaysia untuk menambah pelayaran, namun sampai saat ini belum ada persetujuan.
“Kita, semua agen kapal sudah mengajukan permohonan tambahan. Sebab, menjelang Idul Fitri ini, banyak sekali pemudik yang ingin pulang ke Indonesia lewat Batam,” katanya.(Central Network)