CENTRALNEWS.ID, BINTAN –Setelah menaklukkan atlet Batam, kontingen cabang olahraga (cabor) tenis lapangan regu putri berhasil keluar menjadi juara pertama. Dengan demikian, perolehan emas untuk kontingen Bintan bertambah satu medali emas.
Kegagalan kontingen Batam dinilai lantaran kondisi atlet yang kurang memadai.
Sebelumnya, Kontingen Batam berhasil lolos ke babak final, setelah beregu putri Kota Batam menang menghadapi Lingga. Pada babak semifinal, tunggal pertama Batam Maria Viktoria membuka kemenangan 6-0,6-0 melawan Adha dari Lingga. Selanjutnya tunggal putri kedua Khansa F Anindita menang 6-3, 6-1 melawan Nadia dari Lingga.
Pada final beregu putri, Batam versus Bintan. Pemain putri andalan Batam Maria Vitoria tak bisa main, karena cedera dan disarankan dokter untuk istirahat. Akhirnya Batam menurunkan tunggal putri pertama, yaitu Khansa F Anindita (13 tahun) berhadapan dengan pemain senior Tania (21 tahun) dari Bintan. Alhasil, atlet tenis lapangan dari Bintan atas nama Tania menang dengan skor 6-2, 6-1.
Tunggal putri kedua, Batam menang WO. Karena Bintan tak menurunkan pemainnya. Pada ganda beregu putri, Batam yang diwakili oleh Dinda dan Yanti, kalah melawan Tania dan Natasha dari Bintan.
Akhirnya medali emas beregu putri diraih Bintan. Sedangkan Batam meraih perak. Perunggu diraih bersama oleh Karimun dan Tanjungpinang.
Pelatih tenis lapangan putri dari kontingen Batam Yudi Elianto merasa sangat puas mendapat medali perak. Karena target awalnya hanya perunggu. Sebab, para atlet putri tenis lapangan tidak ada menjalani Training Center (TC), karena tidak ada uang saku untuk para atlet, pelatih dan tim. Kondisi ini sangat mempengaruhi penampilan atlet di lapangan.
“Stamina atlet kami sangat terganggu, tidak ada puding di lapangan. Kami berharap di kemudian hari, Pemerintah Kota Batam betul-betul memperhatikan para pahlawan olahraga ini,” ujarnya. (**)