5.9 C
New York
Rabu, November 27, 2024

Upaya Satgas TMMD Bengkalis Tekan Prevalensi Stunting dan Galakkan KB Diapresiasi Tim Wasev

CENTRALNEWS.ID, BENGKALIS – Tim Pengawasan dan Evaluasi dari Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (Wasev Mabes TNI) Angkatan Darat yang dipimpin Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI Junaedi, S.AP mengaku bangga dan mengapresiasi giat Gerai Pencegahan Stunting serta Pelayanan Keluarga Berencana (KB) tajaan Satuan Tugas TNI Manunggal Membangun Desa (Satgas TMMD) ke-113 Kodim 0303 Bengkalis, Selasa (31/5).

Tim Wasev ini mengaku bangga karena kegiatan yang ditaja oleh Tim Satgas TMMD sangat bermanfaat, berdampak dan dipenuhi antusias masyarakat. Bayangkan saja, sejak Selasa pagi gerai-gerai pelayanan kesehatan tersebut telah ramai dikunjungi ratusan warga.

Di gerai KB ada ratusan pasangan yang siap mengikuti program Keluarga Berencana (KB), sementara di gerai Stunting ada ratusan Orangtua dan si buah hati yang terlibat dalam program pencegahan Stunting atau kekerdilan tubuh. Sontak, Jenderal Bintang Satu ini bangga, sebab, kinerja dan pengabdian kala itu dilaksanakan dengan melibatkan personel dari berbagai sektor.

Sektor Pemerintah, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Riau, Tim Pendamping Keluarga (TPK) Dinas Kesehatan Provinsi Riau dan Kabupaten Bengkalis dan personel Polri turut terlibat dan mensukseskan acara tersebut.

Baca Juga :  Jelang Hari Pencoblosan Pilkada 2024, SMSI Imbau Media Jaga Netralitas dan Hindari Hoaks

“Saya bangga,” begitu kata Brigjen TNI Junaedi.

“Saya bangga melihat solidaritas tim Satgas mampu menjalin komunikasi dengan berbagai lini atau sektor kedinasan dan instansi yang ikut serta mensukseskan program pencegahan Stunting serta pelayanan Keluarga Berencana (KB),” kata Brigjen Junaedi selaku ketua tim Wasev kala berkunjung ke Desa Muara Basung.

Kunjungan tim Wasev ke Gerai Pelayanan KB | Foto: Bres

Belum lagi, kata dia, program yang ditaja bersama dengan BKKBN Riau ini diharap mampu menekan Prevalensi Stunting di Riau yang saat ini cenderung masih tinggi, yaitu 22,3%. “Semoga apa yang diharapkan lewat program ini dapat tercapai dengan baik, terutama untuk menekan angka Stunting yang masih tinggi di Riau, dan Bengkalis secara khusus,” ungkapnya.

Brigjen TNI Junaedi jelas mengapresiasi upaya penurunan prevalensi stunting yang ditindaklanjuti Pemerintah Provinsi, Pemkab dan Pemkot bersama BKKBN Perwakilan Provinsi Riau dan saat ini ada dalam wadah TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-113 Kodim 0303 Bengkalis.

“Upaya yang dilakukan tim Satgas TMMD Kodim 0303 untuk mencapai target pemerintah telah ditindaklanjuti dengan baik. Saya bangga ternyata di lapangan antusias masyarakat luar biasa,” kata dia.

Ia mengatakan antusias masyarakat di lapangan, sekaligus menjadi satu kekuatan, dalam upaya mempercepat upaya penurunan prevalensi stunting sebagai bentuk kegiatan non-fisik TMMD yang tidak bisa diukur, tetapi bisa dirasakan.

Baca Juga :  Kapolda Kepri Yan Fitri Pastikan Pemilukada Serentak 2024 di Kepri Aman Damai

“Target ini menjadi fokus kami, khususnya Satgas TMMD bersinergi dengan kegiatan KB, bagaimana menindaklanjuti kegiatan non-fisik ini supaya bisa dirasakan satuan kerja perangkat daerah dan masyarakat,” ungkapnya lagi.

Terpisah, Kepala BKKBN Perwakilan Provinsi Riau Mardalena Wati Yulia mengemukakan pihaknya akan menggencarkan gerakan bersama antara Bidang Administrasi dan Bina Keluarga Remaja (KR) untuk meningkatkan data data terkait balita dan ibu hamil guna menekan angka kekerdilan (stunting) di daerah itu.

Kunjungan tim Wasev ke Gerai Pelayanan KB | Foto: Bres

Untuk memasukkan data tentang keluarga, ibu hamil dan balitanya, pihaknya harus menjemput bola ke fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama guna memenuhi target semua pelayanan terdata dalam New SIGA.

New SIGA, merupakan aplikasi laporan daring bagi para bidan yang berisi sistem informasi yang diterapkan BKKBN yaitu aplikasi Sistem Informasi Keluarga (SIGA) dan kini diubah menjadi New SIGA. New SIGA, katanya, akan menjadi data operasional bagi petugas KB dan pihak terkait dalam melakukan intervensi terhadap program BKKBN, khususnya program Bangga Kencana.

Baca Juga :  Kolaborasi BPJS Ketenagakerjaan dan Polda Kepri Sosialisasikan Perlindungan Jaminan Sosial Bagi Pekerja di Batam

“Melalui New SIGA, BKKBN ingin membangun sistem data yang lebih baik secara real time (data seketika) di tahun depan dengan sinkronisasi data basis keluarga Provinsi Riau dengan sistem informasi kependudukan, sehingga upaya percepatan penurunan prevalensi stunting di Riau bisa dilakukan dengan baik,” katanya.

Mardalena mengatakan melalui TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-113 tahun 2022 di gedung pertemuan Desa Muara Basung, Pinggir, Bengkalis kegiatan ini bisa meningkatkan keberhasilan program Bangga Kencana.

Bersama TNI dan pemangku kepentingan lainnya, diharapkan bisa menjadi dedikasi terbaik dalam membangun negeri sekaligus mendorong upaya percepatan penurunan prevalensi stunting di Riau.

Asisten I Pemkab Bengkalis Andris Wasono juga menyebutkan, angka prevalensi stunting di Bengkalis tercatat 22,91 persen atau masih tinggi tinggi dibandingkan prevalesi stunting di Riau 22,3 persen.

“Namun demikian, kita terus berupaya untuk menurunkan prevalensi stunting di daerah ini dengan target ditetapkan pemerintah yakni sebesar 14 persen pada 2024 antara lain mengaktifkan Posyandu, PMT bagi ibu hamil dan ibu memiliki baduta, sosialisasi 1000 Hari Pertama Kelahiran (HPK) kepada ibu hamil, pembinaan bagi Kader KB dan lainnya,” tukas Andris. (Bres)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

22,921FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Latest Articles