CENTRALNEWS.ID, BINTAN -Meskipun mendapatkan anggaran hingga Rp 3 miliar, tidak membuat Desa Malang Rapat mendapat kemajuan yang signifikan. Bahkan warga menilai uang negara yang dikelola oleh Desa itu terkesan mubazir lantaran tidak cukup buat jajan anak SD selama setahun.
Hal ini disampaikan oleh satu warga yang mengaku kesal lantaran pembangunan di Desa Malang tidak membawa kemajuan untuk masyarakat setempat.
“Pembangunan ada seperti jalan setiap warga meminta. Namun, banyak pembangunan yang sia-sia seperti Bumdes yang jalan di tempat. Ruko dibangun 4 pintu dan juga tempat kos -kosan tapi tidak ada manfaatnya,”ujar pria yang mengakut Ri, Kamis (22/2).
Hal ini ia sampaikan lantaran dari paparan spanduk yang tertera di depan Kantor Desa itu, selama setahun atau persis pada tahun 2023, pendapat asli desa hanya Rp 3 juta. Sedangkan uang negara yang dikelola oleh Desa lebih dari Rp 3 miliar.
“Kan lucu saja, masa uang negara yang dikelola lebih dari Rp 3 miliar, namun pendapatan hanya cukup untuk jajan anak setahun,” kesalnya.
Hal ini ia sampaikan lantaran jajan anak SD di zaman sekarang minimal Rp 10 ribu per hari. Sehingga jika dikalikan 12 bulan jumlahnya akan mencapai Rp 3,6 juta.
Sementara itu, Kepala Desa Malang Rapat, Sakri saat dikonfirmasi justru menyalahkan masyarakat dan situasi ekonomi. Padahal, sebagai orang nomor satu dalam pengelolaan anggaran harusnya ia paham mana yang menjadi prioritas agar PAD dapat meningkat.
“Ia PAD kita memang kecil lantaran kondisi ekonomi masyarakat sedang terpuruk, ”sebutnya. (Ndn)
