CENTRALNEWS.ID, NATUNA – Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian angkat bicara soal mahalnya harga transportasi udara dari dan ke Natuna.
Tanggapan ini ia sampaikan saat menjawab pertanyaan wartawan, terkait mahalnya harga tiket ke Natuna. Dimana lima hari dalam satu minggu harga tiket pesawat mencapai rata-rata Rp 2,6 juta hingga Rp 3 juta.
Sementara di hari Kamis dan Sabtu harganya justru sedikit lebih murah yaitu di angka Rp 1,3 juta. Karena di hari itu ada dua maskapai yang beroperasi yaitu Wings Air dan Nam Air.
Menurut Tito untuk mengatasi persoalan harga tiket pesawat yang mahal ke Natuna sebaiknya pemerintah melakukan upaya-upaya dalam menyelesaikan permasalahan tersebut.
Tito menyampaikan ada dua upaya yang harus dilakukan, pertama adalah dengan menambah jumlah maskapai, dan kedua melakukan subsidi kepada jasa penerbangan.
“Isu harga tiket pesawat mahal ini, akan saya bawa ke pemerintah pusat, nanti akan dibahas bersama Menhub di Jakarta. Semoga nanti ada terobosan dari pemerintah, entah itu berupa penambahan maskapai atau harus disubsidi agar harga tiket bisa terjangkau untuk masyarakat,” ujar Mendagri Tito, Kamis (17/8/2023).
Dalam kesempatan tersebut Mendagri Tito menegaskan, Natuna sebagai daerah perbatasan harus mendapat perhatian khusus, terlebih daerah ini juga sebagai penghasil migas.
“Harga tiket mahal ini juga sudah dibahas bersama pak Bupati dan Gubernur, isu ini akan saya bawa ke Jakarta nanti kita bahas bersama Kemenhub,” tegasnya kembali.
Minim dan mahalnya sarana transportasi udara ke Natuna dinilai secara tidak langsung akan berpengaruh kepada pengembangan sektor wisata dan perputaran perekonomian masyarakat daerah perbatasan Natuna.(put)