23.8 C
New York
Minggu, Oktober 6, 2024

Tiga Pekerja Tewas Kecebur Tangki Dewatering Limbah, PR PT PPLI Angkat Bicara

CENTRALNEWS.ID, RIAU – Tiga orang pekerja PT PPLI berinisial He, DK dan AI ditemukan tewas dalam sebuah tangki Dewatering atau alat pengolahan air limbah di wilayah kerja (WK) Rokan di bawah kendali operasional PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), Jumat (24/2).

Kejadian fatality tersebut menyentak seluruh bidang pekerjaan industri minyak bumi dan membuat aktifitas kerja di lapangan harus dihentikan. Terkait peristiwa itu, tim CentralNews.id segera berkoordinasi dengan PR & Legal Manager PT PPLI, Arum Tri Pusposari lewat sambungan telepon selularnya.

Arum bercerita, kejadian nahas itu berlangsung sekira pukul 12.00 WIB, saat seluruh pekerja sedang beristirahat. “Itu saat jam makan siang. Ada yang makan, ada yang istirahat dan ada yang pula yang persiapan shalat Jumat. Seharusnya, saat itu lokasi kerja steril dari aktifitas apapun,” kata Arum kepada tim CentralNews.id.

Saat itu, kata Arum, tidak ada sama sekali penjadwalan atau kegiatan kerja. “Itu jam istirahat sebenarnya, sekira pukul 12.00 WIB. Kami juga belum tahu motifnya apa, kok mereka itu (ketiga almarhum, red) bisa berada di area kejadian saat itu. Padahal sedang jam istirahat, makanya kita lakukan proses investigasi bersama PT PHR dan SKK Migas dan pihak-pihak lainnya,” ujarnya menyesali kejadian fatality tersebut.

Baca Juga :  Jelang Hari Kesaktian Pancasila, Jadikan Sohib Bedelau

Arum menegaskan, korban tewas dalam peristiwa tersebut berjumlah 3 orang. “Hn, DK dan AI. Ketiganya meninggal dalam tangki Dewatering,” imbuhnya.

Ia menjelaskan, TKP tersebut merupakan rangkaian alat berupa mesin dan tangki pengolahan limbah. “Nah, TKP jatuhnya korban, atau tempat ditemukannya para korban ini seharusnya sudah bukan limbah lagi. Seharusnya itu tangki berisi air hasil pengolahan limbahnya. Itu alat Dewatering namanya. Kebetulan perusahaan kita memang fokus terkait pengolahan limbah dan lingkungan. Namun, tangki posisi jatuhnya korban itu adalah tangki berisi air. Air dari proses pengolahan limbah. Nah, kita kan tidak tahu kandungan di dalam air itu, apakah ada kandungan yang lain atau bagaimana. Lalu kenapa sampai bisa tercebur? Itu juga yang perlu kita dalami. Ini karena terpeleset, terjatuh atau bagaimana. Kita akan dalami, karena pada saat kejadian cuaca cukup baik, tidak hujan,” terangnya merunutkan informasi di lapangan.

Baca Juga :  Kurangi Jumlah RTLH, Cen Bangun 431 Unit BSPS di Natuna

Minim Pengawasan K3?

Disinggung terkait minimnya pengawasan keselamatan kerja (K3) di lokasi kejadian, Arum tak ingin berspekulasi. Sebab, menurut dia, situasi kala itu merupakan waktu istirahat dari seluruh aktifitas pekerjaan.

Secara otomatis, areal kerja, termasuk di sekitar alat atau mesin bakal steril dari kehadiran pekerja. Namun faktanya, ketiga pekerja malah ditemukan tewas dalam tangki pada waktu yang disebutkan. Terkait hal itu, Arum menegaskan bakal berkoordinasi dengan tim terkait dalam investigasi lebih lanjut.

“Saya ngga bisa bilang begitu (minim pengawasan). Nanti kita investigasi dahulu, akan kita cek CCTv. Jadi kita bisa lihat situasi lapangan saat kejadian. Kita kan nggak bisa menerka-nerka ya. Kita akan cek CCTv dahulu agar lebih jelas dan transparan,” ungkapnya.

“Yang jelas, seluruh pekerja kita sudah mengikuti dan dinyatakan lulus training, menjalankan SOP kerja yang baik dan sesuai syarat. Bahkan bukan hanya dari kami penilaian kelayakan kerjanya, juga ada standar dari PT PHR-nya sendiri. Harus memenuhi standar kelayakan bekerja baru kita diterjunkan ke site. Nggak bisa neko-neko,” ujar Arum menegaskan.

Baca Juga :  Kapolda Kepri Minta Nahdlatul Ulama Menjaga Kerukunan di Kepri

Sampaikan Prihatin & Turut Berduka

Sehubungan dengan insiden yang terjadi di lokasi Balam, Kelurahan Bangko Bakti tersebut, pihaknya sampaikan komitmen bakal lakukan investigasi seterang-terangnya. Tak lupa, pihaknya turut prihatin dan sampaikan ungkapan bela sungkawa kepada para keluarga dan kerabat ketiga pekerja yang tewas di ladang minyak tersebut.

“Kami turut prihatin dan turut berduka. Selanjutnya kami telah berkoordinasi dan menyampaikan informasi tersebut kepada pihak keluarga dan telah menyiapkan santunam kepada keluarga ketiga almarhum,” ujarnya prihatin.

“Kami mendukung upaya investigasi yang dilakukan. Mohon doa dari seluruh masyarakat agar hal ini bisa kita selesaikan dan ungkap dengan baik,” tukasnya. (Bres)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

22,921FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Latest Articles