CENTRALNEWS.ID, ANAMBAS – Kepala Dinas Komunikasi, Informasi dan Statistik (Diskominfotik) Anambas Jeprizal angkat bicara terkait gangguan sinyal internet 4G di Pulau Jemaja.
Ia mengatakan, dari tindaklanjut pihaknya, gangguan jaringan telekomunikasi itu masih dalam tahap proses perbaikan oleh pihak Telkom.
Keterangan itu hasil koordinasi pihaknya bersama Tim perbaikan Telkom yang datang ke Anambas pada Selasa (13/8/2024) lalu.
“Proses perbaikan membutuhkan beberapa tahapan yang panjang termasuk izin yang akan dilalui, baik dari Pemerintah Pusat, Provinsi maupun Daerah,” ucapnya, Kamis (15/8/2024).
Selanjutnya setelah melalui izin itu, tim Telkom akan melakukan survei tahap awal di koordinat kilometer 39 untuk memastikan kapal menuju lokasi.
“Kapal akan berangkat ke lokasi apabila sudah memenuhi proses-proses perizinan sesuai dengan ketentuan berlaku,” jelasnya.
Dari perkiraan, kapal akan tiba di Perairan Anambas pada 16 Agustus 2024 nanti.
“Tapi untuk perbaikan atau normalisasi jaringannya ini belum dapat dipastikan karena membutuhkan waktu yang cukup panjang,” ungkapnya.
Meski demikian, sesuai target diharapkan pekerjaan dapat selesai di akhir Agustus atau di awal September.
Penyelesaian perbaikan itu tepatnya penyambungan jaringan internet yang terhubung dengan SKKL (Sistem Komunikasi Kabel Laut) dapat kembali normal.
“Kabel laut SKKL milik Telkom yang menghubungkan jaringan telekomunikasi Tarempa-Pulau Matak dan Tarempa-Pulau Jemaja,” sebutnya.
Sebagai informasi kabel laut SKKL Telkom penghubung jaringan telekomunikasi yang alami gangguan ini adalah perluasan kebutuhan jaringan telekomunkasi yang dibangun Telkom.
Hal ini juga kebutuhan perluasan jaringan telekomunikasi Backbone Palapa Ring Barat yang dibangun BAKTI-Kominfo Republik Indoensia Wilayah Barat Provinsi Kepulauan Riau dari Batam-Anambas-Natuna sampai ke Pontianak Provinsi Kalimantan Barat.
Masih Jeprizal mengatakan, untuk mengatasi persoalan tersebut sementara ini pihak Telkom beserta tim akan membackup secara tersterial dengan menggunakan radio yang terhubung tower Backbone milik Moratel di Gunung Payung Kecamatan Kute Siantan yang dipancarakan dari Tarempa.
“Tapi dengan kondisi backup yang kapasitasnya kurang ini layanan yang ada di Pulau Jemaja tentunya tidak maksimal melayani kebutuhan layanan sinyal 4G dengan putusnya kabel SKKL Telkom sampai sekarang ini,” pungkasnya.(asy)