CENTRALNEWS.ID, BENGKALIS – Serangan dan teror binatang buas jenis Harimau Sumatera di kilometer (km) 68 jalan Tanjung Potai, Dusun II Tanjung Potai RT001/RW004, Desa Tasik Tebing Serai, Kecamatan Talang Muandau, Kabupaten Bengkalis, Riau kian membuat masyarakat sekitar resah.
Bahkan, si raja hutan tak segan mendatangi rumah warga setempat dan mengelilinginya bak mencari celah masuk. Keadaan ini dinilai sangat meresahkan dan diminta dapat segera ditangani oleh pihak terkait.
Sampai pagi hari ini, si ‘Belang’, sebutan anyar Harimau Sumatera ini masih belum berhasil ditangkap oleh tim gabungan dari unsur Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau, Kodim 0303 dan Polres Bengkalis, serta masyarakat setempat, Sabtu (16/4).
Sampai saat ini pula, rangkaian mitigasi dan penanggulangan konflik alam antara Harimau Sumatera dan masyarakat disana terus digencarkan. Mulai dari giat patroli, pemasangan kamera trap, penempatan dua unit kandang jebak (Box Trap) sampai dengan pemasangan umpan berupa dua ekor kambing digesa. Namun sampai pagi ini, si Belang enggan menyerah.
“Sampai pagi ini, belum ada info terkait sudah tertangkapnya si Belang. Sampai pagi ini pula, tim masih standby di lapangan, diperkuat personel TNI/Polri wilayah setempat,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BBKSDA Riau, Fifin melalui Kepala Bidang Wilayah (Kabidwil) II, Hartono.
Lantaran belum tertangkapnya si raja hutan satu ini, pihaknya mengimbau seluruh warga yang bermukim di wilayah rentan konflik itu untuk lebih waspada dan mengurangi aktifitas dibluar rumah, terlebih kala petang menjelma.
“Tim kita dan petugas TNI/Polri selalu patroli dan mengimbau agar warga lebih waspada. Selain itu, aparat desa setempat juga telah mengeluarkan imbauan terkait masih berkeliarannya Harimau Sumatera di wilayah yang termasuk dalam kawasan Suaka Margasatwa Giam Siak Kecil (SM-GSK) tersebut. Jadi bisa lebih waspada dan hati-hati, jangan beraktifitas seorang diri di luar rumah,” ujarnya.
Hal yang sama dibenarkan Kapolres Bengkalis, AKBP. Indra Wijatmiko melalui Kapolsek Pinggir, Kompol Maitertika. Sembari meminta warga setempat tetap bersabar menunggu tertangkapnya binatang buas dilindungi ini, ia juga meminta agar warga dapat mengungsi sementara waktu ke rumah sanak saudara atau kerabat terdekat.
“Si Belang masih berkeliaran, tim sedang berupaya lakukan mitigasi, penanggulangan konflik dan sedang menunggu hasil kandang jebak yang telah dipasang sebelumnya. Semoga si Belang segera masuk perangkap untuk selanjutnya bisa direlokasi ke habitat yang lebih asri dan jauh dari jangkauan warga. Kita harap warga bisa bersabar, seraya itu mari kita doakan,” ungkap Kompol Maitertika.
“Kepada warga, juga kita imbau, sementara waktu bisa mengungsi demi alasan keamanan dan keselamatan. Juga kita ingatkan untuk selalu berhati-hati saat melaksanakan kegiatan di luar rumah. Yang paling penting, jangan lakukan perburuan, karena populasi satwa ini sangat langka dan termasuk dalam golongan hewan dilindungi,” imbaunya.
Memperkuat pasukan di lapangan, Komandan Kodim 0303 Bengkalis, Letkol (Inf) Endik Yunia Hermanto turut mengerahkan prajuritnya dari wilayah Koramil 03 Mandau. Di lokasi, hadir Kapten (Arh) Jemirianto, Danramil Mandau bersama personel Babinsa tampak berkolaborasi dengan Kapolsek Mandau, Kompol Meitertika dan jajaran Bhabinkamtibmasnya.
“Danramil Mandau dan para Babinsa sudah dilokasi pasca penyerangan dan serangkaian teror Harimau Sumatera di Talang Muandau. Disana prajurit kita membantu BBKSDA memasang kamera trap dan jebakan, serta berpatroli dan memberi imbauan kepada warga setempat bersama rekan dari Polsek Pinggir, Resor Bengkalis. Kolaborasi kita maksimalkan guna meredam keresahan masyarakat,” imbuh Dandim Bengkalis, Letkol Endik YH.
Sampai terbitnya berita ini, petugas gabungan masih siaga di lapangan. Belum adanya tanda-tanda tertangkapnya si Belang dalam kandang jebak yang telah dipasang oleh petugas, Jumat (15/4) lalu.
Sebelumnya diberitakan, kemunculan satwa langka itu sontak kagetkan warga disana. Sebab, seorang warga ditemukan tewas dengan kondisi kepala terputus dari badan. Kemudian, hewan peliharaan warga (Anjing) juga dimangsa secara membabi buta.
Tak puas, si Belang secara terang-terangan menampakkan diri kepada warga ssekitar dengan mendatangi dan mengelilingi kediaman Marlon Tamba.
Lihat kedatangan Harimau, Marlon dan anak-isterinya histeris, berharap tak jadi santapan si raja hutan nan beringas ini. Beruntung, Marlon dan keluarganya yang berada di Kilometer 75 segera mengungsi ke rumah kerabat terdekat guna menghindar dari teror si Belang. (Bres)