10.9 C
New York
Kamis, November 28, 2024

Tanam Pohon Pisang di Jalan Berlubang, Warga Kesal Bertahun-tahun Tak Diperbaiki

CENTRALNEWS.ID, BATAM – Jalan S Parman di Kecamatan Seibeduk, Batam, hingga kini tak kunjung diperbaiki oleh pemerintah. Jalan tersebut bahkan sudah bertahun-tahun mengalami kerusakan yang cukup parah.

Tidak hanya berlubang, di sekitar jalan tersebut terdapat debu dan kerikil yang cukup banyak sehingga sangat membahayakan pengendara yang melintas.

Hal tersebut membuat warga Seibeduk Kota Batam melakukan aksi protes atas jalan rusak yang sudah lama terjadi di wilayah mereka.

Mereka mewujudkan protes atas kerusakan jalan tersebut dengan cara menanam pohon pisang di tengah jalan yang rusak.

Penanaman pohon pisang dilakukan di dua titik. Pertama di Simpang Sekolah Visi Kudus, Pancur Tower I, kelurahan Duriangkang, Sei beduk Kota Batam. Lokasi kedua di depan Kantor Lurah Duriangkang.

Baca Juga :  Kolaborasi BPJS Ketenagakerjaan dan Polda Kepri Sosialisasikan Perlindungan Jaminan Sosial Bagi Pekerja di Batam

Tampak jalan Raya S Parman yang rusak parah tepatnya berada di Simpang Sekolah Visi Kudus, Pancur Tower I, Kelurahan Duriangkang, Seibeduk Kota Batam.

Lubang yang dalam itu, sangat membahayakan pengendara yang melintas. Hal ini pun kerap memicu kemacetan pagi hari pada jam keberangkatan anak sekolah, serta sore hari saat warga pulang kerja.

Yusuf seorang warga setempat, mengatakan pihaknya sengaja menanam pohon pisang tersebut di tengah jalan agar cepat mendapatkan respon dari pemerintah.

“Kita harus viralkan terlebih dahulu, agar bisa cepat direspon oleh pemerintah,” ujar Yusuf Selasa (26/4/2022).

Dikatakannya, penanaman pohon itu dilakukan warga setempat pada Minggu. Namun, pada Senin sekira pukul 08.00 WIB, pohon pisang itu tiba-tiba hilang.

Baca Juga :  Kapolda Kepri Yan Fitri Terima Gelar Kehormatan Bapak Nelayan Kepulauan Riau

“Belum diketahui siapa yang mencabut pohon pisang tersebut,” katanya.

Ia menjelaskan sebelumnya warga menanam dua batang pohon pisang persis di tengah jalan.

Masih kata Yusuf, jalan tersebut saat musim hujansering tergenang air. Kalau musim kemarau terjadi polusi udara, karena mobil-mobil proyek pengangkut tanah sering melintasi di jalan ini.

Tidak hanya itu, penerangan lampu di jalan juga kurang. Lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) di sini sering mati sehingga menyebabkan pengendara motor sering terjebak di lubang tersebut.

“Apalagi para pengendara motor yang melintas sering rebutan cari jalan yang bagus. Karena nyaris semua jalan ini berlubang,” ungkapnya.

Seperti diketahui bahwasanya, Piayu Laut juga salah satu destinasi wisata Kota Batam.

Baca Juga :  Kolaborasi BPJS Ketenagakerjaan dan Polda Kepri Sosialisasikan Perlindungan Jaminan Sosial Bagi Pekerja di Batam

Menurutnya, mereka juga sering lihat kendaraan berplat merah lewat sini. Bahkan lurah Duriangkang hari-hari ini juga lewat sini.

“Tapi pemerintah kok diam saja, heran. Semoga saja lewat kejadian ini segera di respon pemerintah,” katanya.(mzi)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

22,921FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Latest Articles