17.1 C
New York
Sabtu, Oktober 5, 2024

Sulit Cari Makan, 13 Gajah Liar Sasar Perkebunan Warga

CENTRALNEWS.ID, KAMPAR – Kawanan Gajah liar kembali meresahkan warga Kabupaten Kampar, Riau. Kali ini, sekitar 13 ekor mamalia darat raksasa tersebut keluar dari kawasan konservasi Teso Nillo (TNTN) dan menyasar perkebunan warga sekitar.

Satwa yang populasinya semakin langka ini menyasar masuk dan merusak tanaman di kebun warga. Alhasil, banyak tanaman umbi-umbian, pisang, bahkan kelapa sawit ludes disantap dan sebagian lainnya porak-poranda.

Diduga, kawanan gajah liar ini semakin sulit mencari makan akibat maraknya kerusakan lingkungan hingga akhirnya menyasar masuk ke kawasan perkebunan masyarakat yang tak jauh dari taman nasional (TNTN) tersebut.

“Ubi, pisang dan kelapa sawit dimakan dan dirusak. Kawanan gajah ini sekitar 13 ekor,” kata Arif Budiman, salah seorang warga sekitar.

Selain merusak tanaman, kehadiran satwa langka nan dilindungi ini juga mengancam keselamatan penduduk lantaran tiba-tiba mengamuk dan menyerang.

Terkait hal itu, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau menegaskan bahwa kawanan gajah itu akan dihalau dan diarahkan ke habitat aslinya. Pelaksana tugas harian (Plh) BBKSDA Riau, Hartono membenarkannya.

Ia menyebutkan, kawanan gajah liar yang termasuk dalam kelompok ‘Buntung’ ini bakal dihalau dari perkebunan warga.

“Terhadap kelompok gajah 13 atau kelompok gajah buntung ini, akan diupayakan kinerja yang terbaik. Tim akan menghalau kawanan mamalian langka ini ke habitat aslinya di sekitar Taman Nasional Teso Nillo (TNTN),” kata Hartono, Selasa (14/9).

Disebut kelompok gajah buntung, masih kata Hartono, lantaran dua dari 13 gajah itu buntung ekornya. Penamaan buntung pun disematkan agar pengamatan terhadap mobilitas kawanan gajah liar ini lebih mudah dilakukan.

“Benar, dua daei 13 gajah ini buntung. Ekornya tidak ada, makanya disebut buntung. Jadi kelompok gajah 13 ini juga disebut kelompok atau kawanan gajah buntung,” jelasnya.

Sesuai data terbaru dari World Wildlife Found (WWF), diperkirakan populasi gajah sumatera saat ini hanya tersisa sekitar 350 sampai 400 ekor di Riau. Atas hal itu, Plh. BBKSDA Riau ini meminta masyarakat tak merusak habitat satwa ikonik ini.

“Mari kita jaga dan lindungi populasi gajah sumatera. Jangan pasang jerat dalam bentuk apapun, serta tidak merusak habitat aslinya. Yang paling penting, jangan diburu agar populasinya tak semakin berkurang,” pungkasnya.(*)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

22,921FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Latest Articles