CENTRALNEWS.ID, MERANTI – Dampak inflasi atau gonjang-ganjing harga sejumlah kebutuhan pokok di berbagai daerah di Indonesia, terutama Provinsi Riau kian terasa. Saat ini, harga cabai, bawang, bahkan sayuran mulai meroket. Bila tak dikendalikan lewat berbagai cara, masyarakat bakal menjerit dan kewalahan akibat terhimpit ekonomi.
Keadaan ini dianggap sangat genting dan perlu diseriusi agar dampaknya tak semakin parah, bahkan menciderai daya beli masyarakat. Namun hal itu dianggap Pjs. Danramil 02 Tebing Tinggi Lettu. Inf. Ucok Doni Samosir dan Babinsa Sertu M. Amri sebagai sebuah peluang untuk bangkit.
Memandang berbagai cara untuk berinovasi, karya Lettu Ucok dan Sertu Amri bikin masyarakat di wilayah Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Kepulauan Meranti tak sampai merasakan dampak pahit inflasi bahan pokok, utamanya Cabai.
Lewat gagasan kreatif, nekat, inovatif bahkan tangan dingin keduanya, lahan tidur bersemak seluas (-+) 1.000 M² (Meter Persegi) kooperatif disewa dan digarap total. Seluruh prajurit ikut andil mengolah lahan tersebut. Semula lahan itu merupakan lahan non produktif, kini berubah 180° menjadi kebun cabai nan hijau.
Benar saja, sekira 2.500 batang Cabai Rawit sukses ditanami sejak beberapa waktu lalu. Kini, pokok-pokok cabai rawit itu mulai meninggi dan siap menghasilkan buah terbaik. “Kalau cuaca bagus, air cukup dan tanah tetap subur, lahan ini bisa menghasilkan panen sampai sekitar 1 ton cabai rawit,” kata Lettu Ucok, Jumat (17/2).
“Padahal awalnya ini lahan tidur, semak begitu saja. Lalu kita sewa dan bercocok tanam disini. Kita berdayakan masyarakat sekitar untuk menggarap lahan ini. Selain bisa lebih cepat selesai, cara ini kita pandang bisa menambah pundi-pundi rupiah warga karena kita berdayakan. Selain itu, masyarakat juga bisa memetik ilmu untuk menirukan hal serupa, yakni memanfaatkan lahan yang ada untuk bercocok tanam. Bila diseriusi, pasti akan berhasil dan tentunya bisa meredam dampak inflasi di pasaran. Tentu masyarakat kita juga yang diuntungkan,” ujarnya.
Saat ini, pihaknya intens merawat ribuan batang cabai rawit tersebut. Masyarakat sekitar terus diberdayakan secara swadaya dalam memastikan perkembangan tanaman tersebut dalam kondisi baik. Besar harapan Ucok dan Amri akan hasil panen yang melimpah agar harga komoditas cabai rawit bisa dikendalikan di wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti.
Saat harga stabil karena hasil panen melimpah, kata Ucok, maka daya beli masyarakat bakal membaik hingga akhirnya memberi manfaat ekonomis meluas di seluruh wilayah tersebut. Namun, untuk mencapai kondisi saat ini tak mudah. Pihaknya harus berjibaku berulang kali guna memastikan areal lahan itu siap tanam.
Beberapa pokok cabai sempat mati karena beragam faktor, termasuk gangguan hama. Namun pihaknya tak mau kalah dengan keadaan. Berdoa dan berusaha maksimal, hingga akhirnya Lettu Ucok dan Sertu Amri bahkan personel Koramil 02/TT lainnya berhasil membangun suatu ekosistem perkebunan cabai rawit yang terbilang baik di wilayah itu meski hanya bermodalkan sistem sewa lahan.
“Asal kita punya niat, pasti ada jalan. Hal ini juga tak lepas dari dukungan Pimpinan kami, Dandim 0303 Bengkalis, Bapak Letkol. Inf. Endik Yunia Hermanto. Berkat dukungan dan semangat dari beliau juga, makanya kami masih tetap semangat mengabdi maksimal untuk masyarakat. Kita tetap berharap, hasil panen nantinya bisa melimpah agar manfaatnya bisa dirasakan banyak orang, dan yang paling penting, bisa meredam gejolak inflasi di Kabupaten Kepulauan Meranti,” harap Lettu Ucok.
Dikonfimasi lewat sambungan telepon selularnya, Dandim 0303 Bengkalis turut bangga dengan sinergitas TNI dan masyarakat yang dijalin jajarannya di wilayah Koramil 02 Tebing Tinggi. Menurutnya, keberhasilan menggarap lahan itu berasal dari niat besar prajurit dan warga dalam menekan laju inflasi.
“Alhamdulillah saat ini cabainya sudah tumbuh besar, sebentar lagi berbunga dan berbuah lebat. Semoga hasil panennya melimpah, agar tujuan untuk meredam dampak inflasi bisa terwujud maksimal,” ungkap Letkol Endik penuh harap.
“Bagi Babinsa dan masyarakat, tetap kawal kebun cabainya. Jangan sampai gagal panen karena lalai. Perhatikan kebutuhan airnya, pupuknya serta awasi jangan sampai ada hama. Sama-sama kita kawal agar panennya melimpah, jadi manfaat yang akan dirasakan masyarakat nantinya bisa lebih memuaskan,” tukasnya. (Bres)
