CENTRALNEWS.ID, TPI -Korban penganiayaan dan Perampasan HP serta uang di Kawasan Bintan Center (Bincen) mempertahankan kinerja kerja jajaran Polsek Tanjungpinang Timur. Pasalnya, meskipun sudah membuat laporan atas nasib yang mereka alami, namun belum ada titik terang dari pihak pengayom masyarakat yang ada di wilayah Bincen.
Padahal, kejadian perkara hanya berkisar 500 kantor Polsek Tanjungpinang Timur. Hal ini pun menjadi sebuah pertanyaan tindak kejahatan seperti itu bisa terjadi tidak jauh dari Kantor Polsek Tanjungpinang Timur.
Salah satu korban penganiayaan, Osmon (35) mengatakan, saat itu dirinya ditelpon oleh adiknya, Mekel (24) lantaran dikeroyok oleh 6 orang pemuda hingga kepala memar.
“Akibat dikeroyok itu adik saya sempat dilarikan ke RSUP batu 8 untuk pengobatan. Bahkan HP Vivo Y21, serta uang Rp 500 ribu ikut dirampas oleh para pelaku,” ujarnya di temui di Tanjungpinang, Senin (9/5).
Meskipun sudah mendapat laporan, Polisi malah terkesan enggan mencari pelaku. Hal ini dibuktikan, dengan teman korban yang menemukan para pelaku dan menyuruh damai.
Selain itu, setelah menahan dua dari enam tersangka, korban sempat bertanya kenapa pria berinisial B yang dicurigai telah merampas Hp dan uang tidak tahan. Namun, lagi -lagi polisi yang seharusnya mengayomi kaum lemah itu malah menyuruh korban bertanya sendiri pada B.
“Padahal, teman B itu sudah mengakui kalau B lah mengambil HP dan uang. Tapi sama petugas yang kami temui menyuruh kami bertanya pada B. Lalu bagaimana kalau terjadi pengeroyokan lagi? Atau pak Polisi memang senang melihat kalau ada warga yang babak belur?,” tanyanya kesal.
Hingga berita ini diturunkan, media ini masih berusaha menghubungi jajaran Polsek Tanjungpinang Timur. (Ndn)