CENTRALNEWS.ID, BENGKALIS – Segenap kekuatan satuan tugas kebakaran hutan dan lahan (Satgas Karhutla) kabupaten Bengkalis masih berjibaku tanggulangi kebakaran yang terjadi di Kecamatan Rupat, hingga perbatasan antara Kabupaten Bengkalis dan Kota Dumai, Minggu (30/4).
Kekuatan yang dimaksud termasuk berisikan squad Komando Distrik Militer (Kodim) 0303 Bengkalis dan disokong pasukan dari berbagai Komando Rayon Militer (Koramil) diantaranya Koramil 03 Mandau, Koramil 04 Rupat, Koramil 05 Bukit Batu, Koramil 01 Bengkalis dan segenap pasukan lainnya.
Benar, seluruhnya berjumlah puluhan orang dan disebar ke berbagai titik api guna lakukan pemadaman, pendinginan bahkan pembuatan kanal sekat untuk minimalisir sebaran Karhutla. Dandim 0303 Bengkalis, Letkol. Inf. Endik Yunia Hermanto menegaskan, pihaknya tak kendorkan semangat serta konsentrasi untuk berjibaku atasi Karhutla.
“Tidak ada waktu untuk berdiam diri, segenap kekuatan Kodim 0303 Bengkalis dan Koramil jajaran terlibat di bawah kendali operasi dalam pemadaman, pendinginan serta pembuatan kanal dalam rangka menanggulangi kebakaran hutan dan lahan,” kata Letkol Endik, Dandim 0303 Bengkalis.
Ia menyebut, keseriusan dalam memitigasi dan penanggulangan kebakaran dituntut ekstra, karena hal itu telah diserukan Komandan Korem 031 Wira Bima, Brigjend. TNI. Dany Rakca Andalasawan saat berkunjung sekaligus turut serta memadamkan Karhutla di Kecamatan Rupat beberapa waktu lalu.
“Benar, hal ini sesuai dengan arahan Bapak Danrem. Oleh karena itu, pasukan kita kerahkan. Seperti anggota dari Koramil 03 Mandau kita drop ke Rupat bersama anggota Kodim 0303 untuk membantu prajurit Koramil 04 Rupat lakukan pemadaman disana. Sedangkan dari Koramil 05 Bukit Batu dibantu dari Kodim pusatkan konsentrasi padamkan kebakaran di sekitar Bandar Laksamana, Kabupaten Bengkalis hingga ke perbatasan sekitar Kota Dumai,” ungkapnya.
Bukan tanpa alasan, pengerahan pasukan dilakukan untuk membantu satuan tugas kebakaran hutan dan lahan Kabupaten Bengkalis dalam mempercepat pemadaman api mengingat kondisi cuaca kian kering.
Bila tak segera, kobaran api bisa kian parah dan membuat Negeri Junjungan dikelilingi api berujung bencana kabut asap. Untuk diketahui, bila kebakaran tak mampu ditanggulangi, potensi kerusakan lingkungan bahkan ancaman kesehatan pada masyarakat seperti infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan Asma, penyakit kulit, bahkan kematian menjadi ancaman utama.
“Untuk cegah hal itu terjadi, makanya kita kerahkan pasukan ke semua titik api untuk memadamkan. Kalau sudah padam, lanjut pendinginan. Ada juga yang fokus dengan alat berat untuk membuat kanal sekat, semua dikerjakan dengan cepat dan sigap agar api tak meluas,” ujar Dandim.
Sampai saat ini, puluhan hektare lahan di Kabupaten Bengkalis telah ludes terbakar. Hingga kini pula, pihaknya masih berjibaku lakukan upaya maksimal untuk hindarkan Negeri Junjungan dari bencana asap. “Kami semua masih dan akan terus berupaya maksimal, doakan kami. Seraya itu, kami imbau kepada seluruh masyarakat, jangan buka lahan pertanian dan perkebunan dengan cara dibakar. Dampaknya sangat bahaya, mohon kerja samanya demi Bengkalis yang sejuk, hijau, sehat dan lestari,” tukasnya. (Bres)