CENTRALNEWS.ID, DURI – Jelang Bulan Suci Ramadhan 1443 Hijriah tahun 2022, sejumlah kegiatan bertema ketenteraman dan ketertiban umum (Trantibum) mulai digencarkan.
Tak terkecuali malam ini, Satpol PP Kabupaten Bengkalis dan Kecamatan Mandau tampak melaksanakan operasi guna menyisir setiap potensi sarat Penyakit Masyarakat (Pekat), Rabu (23/3).
Dimulai sekira pukul 22.30 WIB, petugas mulai bergerak menyusuri sekitar jalan Jenderal Sudirman – Duri dan menyasar areal Pasar Mandau.
Seluruh sisi atau pojokan ‘Remang-remang’ di gedung Pasar tersebut tampak disasar petugas. Setiap sisi tak luput dari lirik tajam petugas.
Tak temukan kejanggalan di wilayah Pasar, petugas kemudian bergerak ke arah jalan Melur di Hangtuah. Serupa, petugas tak menemukan hal mencurigakan apapun di lokasi kedua.
Selanjutnya, petugas beranjak ke sekitar jalan Seroja di Kelurahan Balik Alam. Di lokasi ketiga ini, petugas menemukan empat pasang muda-mudi yang tengah asyik menikmati malam sembari bersantai ria di atas rangkaian pipa milik PT Pertamina Hulu Rokan (PHR).
Melihat kedatangan petugas, mereka kocar-kacir. Panik bukan kepalang mencoba kabur, pasangan muda-mudi yang kedapatan berada di lokasi minim penerangan alias remang-remang ini segera dicegat petugas.
Pemeriksaan identitas dilakukan seraya penegasan wajib masker kala berada di luar rumah. Kala itu diketahui, keempat pasangan tersebut masih duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA).
“Kalau mau kumpul-kumpul sama teman jangan di tempat remang, itu rawan potensi kejahatan dan tindakan asusila. Tolong segera bubar, jangan kesini lagi. Dan ingat, kalau kemana-mana, maskernya dipakai. COVID-19 masih ada, jangan lengah,” kata Kasi Ops. Pol PP Bengkalis, Samsul Bahri melalui Kasitrantib Mandau, M. Vicky lewat stafnya, M. Yani.
Mendengar nasihat petugas, seluruhnya segera membubarkan diri dan beranjak dari spot remang itu.
Kemudian, petugas juga menyasar kawasan Taman Angsana di jalan Mawar, Kelurahan Pematang Pudu. Deru suara kendaraan bertuliskan Satpol PP Kecamatan Mandau buat seluruh pengunjung di remang malam ketar-ketir.
Banyak kabur, ada pula yang tertinggal dan akhirnya dicegat petugas. Di taman Angsana beberapa pasangan muda-mudi juga disambangi petugas dan diminta menunjukkan dokumen atau identitas diri (KTP, red).
Sayang, beberapa diantaranya tak dapat menunjukkan kartu identitasnya dan kemudian didata serta diberi teguran lisan. “Lain kali, kemanapun harus bawa KTP ya. Jangan sampai ketinggalan lagi. Kali ini kami tegur lisan saja, kalau kedapatan lagi, akan kami bawa ke kantor,” serunya.
Tibalah saatnya petugas beranjak ke sekitar jalan Rangau, Kelurahan Pematang Pudu. Tepat pada sebuah warung remang-remang (Warem), terdapat belasan pasang muda-mudi tengah asyik bernyanyi ria dengan dentuman speaker nan kencang.
Dihiasi lampu kelap-kelip, seluruhnya sangat menikmati alunan lagu. Beberapa waktu kemudian, suasana yang tadinya riuh penuh gema musik tiba-tiba berubah nan ketar-ketir.
Belasan pasang muda-mudi dalam Warem itu tampak berupaya kabur dan menutupi wajah. Beruntung petugas cekatan dan menghalau mereka yang mencoba kabur. Serupa dengan yang sebelumnya, nyaris seluruh pengunjung warem itu tak dapat menunjukkan identitas diri.
Lagi-lagi, petugas berbaik hati dan memberi teguran lisan. “Lain kali tak ada alasan apapun, harus bawa KTP. Dan kami minta, jangan ada acara minum-minuman keras. Menyambut bulan suci Ramadhan, semua harus kita sterilkan tanpa pengecualian,” pinta Yani.
Selepas itu, petugas melanjutkan perjalanan dengan berkeliling ke beberapa titik rawan pelanggaran Trantibum. Sekira pukul 23.30 WIB, kegiatan berakhir. Turut hadir kala itu Kabid Trantibum dan Gaktuda Ade Layandra dan sejumlah personel lainnya. (Bres)