6.7 C
New York
Kamis, November 28, 2024

Sambut Idul Fitri 1443 H, Ribuan Warga Batam Pilih Pergi ke Singapura dan Malaysia

CENTRALNEWS.ID, BATAM – Masa libur nasional menyambut hari raya Idul Fitri telah tiba.

Selain mengisi liburan dengan mudik ke kampung halaman, sebagian warga Batam ada yang memilih untuk merayakan Lebaran di negeri Jiran, Singapura dan Malaysia.

Dua negara tetangga ini masih menjadi tujuan warga Kepulauan Riau untuk menghabiskan waktu selama libur Lebaran.

Aktivitas penumpang pun mulai terasa padat di Pelabuhan Internasional Batam Centre.

Operator kapal bahkan sampai menambah 2 trip pelayaran menuju Singapura dari Batam untuk memenuhi keberangkatan calon penumpang.

Padatnya Pelabuhan Internasional Batam Centre terlihat dari halaman parkir.

Baik sepeda motor maupun mobil tampak parkir di sana.

Lantai 1 dan Lantai 2 aktivitas Pelabuhan mulai semakin bergairah.

Di lantai 1, sejumlah calon penumpang mulai mengantre di setiap konter tiket.

Baik konter kapal tujuan Malaysia maupun Singapura.

Tak hanya itu, penumpang yang baru tiba, juga tampak memadati money changer dan konter kartu data internet.

Kepadatan aktivitas juga terlihat di Lantai 2 Pelabuhan Internasional Batam Center.

Sejumlah outlet tempat makan maupun hanya minum juga dikunjungi oleh penumpang.

“Momen akhir pekan juga menjelang lebaran, jadi sudah mulai ramai,” ujar Hal ini diungkapkan oleh Manager Operasional PT Synergy Tharada, selaku Pengelola Pelabuhan Internasional Batam Centre, Nika Astaga, Sabtu (30/4/2022) lalu.

Baca Juga :  Gedung Balai Pertemuan Darussalam, Simbol Kebanggaan Baru Masyarakat Karimun

Jumlah trip kapal biasanya mencapai 12 pelayaran pada hari biasa.

Namun untuk hari ini, jumlahnya bertambah menjadi 14 trip.

“Kemarin saja sudah 1.500 penumpang yang berangkat, kalau ditambah dengan yang kembali jadi total sekitar 3 ribu orang penumpang,” kata Nika.

Seperti diketahui, Singapura telah membebaskan test Covid-19 untuk masuk ke wilayah negara tersebut sejak 1 April lalu.

Sejak saat itu, aktivitas Pelabuhan Internasional Batam Centre mulai berjalan kembali.

Nika menyebutkan, setiap harinya jumlah penumpang mengalami kenaikan hingga 100 orang per hari, dan puncaknya pada hari ini (Sabtu red).

Walaupun begitu, kondisi tersebut belum kembali seperti saat Pandemi Covid-19 mulai melanda dunia.

“Masih belum menyamai kondisi sebelum Pandemi Covid-19,” katanya.

Jika dibandingkan puncak arus mudik sebelum pandemi covid-19, total penumpang bisa mencapai 30 ribu orang.

Dengan trip kapal yang mencapai 26-28 trip.

“Tetapi perlahan sudah mulai ada peningkatan, semoga mulai membaik seperti sedia kala,” katanya.

Sementara warga Singapura menyambut relaksasi besar-besaran pencabutan kebijakan terkait covid-19.

Kebijakan ini mulai berlaku Selasa (26/4/2022).

Baca Juga :  Distribusi Logistik Pilkada 2024 di Anambas, Polisi Pastikan Pengamanan Ketat

Dengan relaksasi besar-besaran ini, kehidupan sehari-hari di sana bakal kembali ke masa sebelum pandemi covid-19.

Salah satu relaksasi kebijakan itu di antaranya pencabutan jumlah maksimal warga yang diizinkan tatap muka secara fisik.

Warga dapat kembali berkumpul ramai tanpa batasan angka seperti zaman sebelum covid-19.

Selama dua tahun covid-19 melanda Singapura, kuota maksimal ini berkali-kali berganti dari dua orang menjadi lima kemudian delapan hingga yang terakhir adalah 10 orang.

Bukan hanya pembatasan perkumpulan yang dicabut, gugus tugas Covid-19 Singapura juga mengakhiri pemberlakuan jaga jarak.

Dengan begini warga tidak perlu lagi cemas apakah berdiri terlalu dekat dengan orang-orang di sekitarnya.

Terobosan relaksasi lain yang diambil adalah dihapuskannya kewajiban untuk check-in dengan menggunakan aplikasi TraceTogether.

Penggunaan aplikasi yang mirip dengan PeduliLindungi di Indonesia itu hanya akan diterapkan di acara-acara dengan jumlah lebih dari 500 orang.

Serta di kelab malam tempat clubber akan berbaur berdansa di lantai dansa.

Dengan begini warga Singapura dapat kembali memasuki tempat-tempat umum seperti pusat perbelanjaan, pasar, toko, rumah makan, perpustakaan.

Hingga rumah ibadah seperti waktu sebelum pandemi tanpa harus mengeluarkan ponsel untuk check-ini.

Baca Juga :  Kapolres Natuna dan Forkopimda Pantau Langsung TPS Pilkada Serentak

Kabar baik juga diterima perkantoran.

Seluruh pekerja dapat kembali bekerja di kantor seperti biasa setelah pemerintah menaikkan kapasitas orang maksimal di perkantoran dari 75 persen menjadi 100 persen.

Walaupun begitu, perkantoran diimbau tetap mempertahankan model kerja hybrid yaitu membagi waktu kerja beberapa hari di rumah dan beberapa hari di kantor.

Kapasitas 75 persen yang saat ini diberlakukan untuk banyak gedung dan atraksi dihapuskan total kecuali untuk kelab malam.

Bukan hanya relaksasi domestik, Singapura juga mengumumkan relaksasi Internasional dengan mencabut kewajiban tes antigen untuk memasuki negeri kota itu.

Hal ini berarti penerbangan ke Singapura pulih kembali seperti sedia kala.

Pendatang dapat terbang ke Singapura tanpa harus mengecek status Covid-19.

Satu-satunya protokol kesehatan yang masih diwajibkan adalah pemakaian masker di dalam ruangan atau indoor.

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengatakan, kehidupan sehari-hari sudah normal mendekati zaman sebelum covid-19.

Dia meminta warga tetap patuh memakai masker di dalam ruangan dan menjalani isolasi mandiri jika tidak sehat.

Normalisasi ini juga mempertegas status endemik Covid-19 di Singapura yang telah hidup berdampingan dengan Covid-19 sejak 29 Maret.(dkh)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

22,921FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Latest Articles