CENTRALNEWS.ID, PEKANBARU – Terhitung sejak 13 Februari sampai dengan 30 November 2023 mendatang, Provinsi Riau resmi sandang status ‘Siaga Darurat’ Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). Penetapan status itu diputuskan dalam rapat koordinasi Forkopimda Riau yang diikuti oleh masing-masing perangkat daerah Kabupaten/Kota se-Riau, Rabu malam (15/2).
Pada kesempatan itu, Wakil Bupati Bengkalis Bagus Santoso turut hadir bersama Dandim 0303 Bengkalis, Letkol. Inf. Endik Yunia Hermanto. Penetapan status tersebut ditaja guna memantapkan persiapan seluruh personel terkait pencegahan dan penanggulangan potensi Karhutla di Riau.
“Bahwa benar, telah dilaksanakan rapat koordinasi dan Provinsi Riau resmi berstatus Siaga Darurat Karhutla periode 13 Februari sampai dengan 30 November mendatang. Setiap hal dipersiapkan, termasuk kesiap-siagaan seluruh elemen bangsa dalam mencegah bahkan menanggulangi potensi Karhutla,” kata Letkol Endik, Jumat (17/2).
“Mengingat Kabupaten Bengkalis jadi salah satu wilayah rawan Karhutla, maka kita juga dapat perhatian dari Bapak Gubernur dan Bapak Danrem 031 Wira Bima untuk lebih solid dan gerilya berpatroli. Setiap adanya hotspot atau titik panas, kita harus segera pastikan itu benar titik api atau tidak,” ujarnya.
Seluruh areal rawan api termasuk lahan gambut, kata dia, wajib menjadi atensi untuk senantiasa dipantau berkala. Tak lupa, giat rewetting atau pembasahan lahan rawan api serta menyiapkan kanal dan embung air juga penting disediakan guna memudahkan tim pemadam lakukan pengendalian api.
“Intinya kesiap-siagaan kita harus jadi garda utama. Segera hasil rakor ini kita paparkan di daerah, agar pencegahan dan penanganan Karhutla tetap maksimal kita laksanakan,” tukasnya. (Bres)
