CENTRALNEWS.ID, RIAU – Nyaris merata, polemik kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar atau Bio Solar di Provinsi Riau kian meresahkan masyarakat. Istilah kekinian, Provinsi penghasil Minyak Bumi ini malah alami kelangkaan.
Sejak beberapa pekan lalu sampai dengan saat ini, berbagai Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang disambangi tim CentralNews.id benar-benar mengalami krisis Bio Solar.
“Kadang masuk, kadang tidak. Kalau stoknya ada, nggak sampai 2 jam pasti langsung habis. Banyak orang yang cari-cari Bio Solar sekarang ini, padahal stoknya ya beginilah,” ucap seorang petugas di SPBU Tenayan Raya, Kota Pekanbaru – Riau, Senin (14/3).
Bergerak lebih luas, hal serupa juga terasa di Kabupaten Bengkalis. Tepat di pusat keramaian penduduknya, Bio Solar di Kecamatan Mandau – Duri acap kali ludes diburu penggunanya.
Bergerak lebih jauh, tepat di jalan lintas Duri – Dumai stok bahan bakar fosil tersebut juga sukar diperoleh. Wajar saja bila akhirnya masyarakat mengeluh, resah dan menyeru celetukan.
“Kota Minyak alami krisis minyak. Daerah kaya, tapi warga di dalamnya kesukitan dapatkan minyak. Minyak di permukaan, minyak di perut bumi. Tapi hasilnya entah kemana, Bio Solar susah dicari,” keluh kesah Hidayat, warga Jaya Mukti, Dumai tanggapi kelangkaan BBM tersebut.
Hingga berita ini diterbitkan, kelangkaan Solar masih mendera di hampir seluruh wilayah Riau. Masyarakat di wilayah berjuluk Bumi Lancang Kuning yang kaya akan kandungan minyak buminya ini perlahan merongrong tanggapi kelangkaan.
“Negeri Petro Dollar krisis Solar, kemana lagi kami mengadu?,” seru Lukman Bagariang, warga Kecamatan Bangko Pusako, Kabupaten Rokan Hilir – Riau. (Nat/Bres/Yub)