10.4 C
New York
Rabu, November 27, 2024

Prihatin Kasus Kenakalan Anak, LAM Anambas Minta Pemda dan Aparat Hukum Terapkan Jam Malam

CENTRALNEWS.ID, ANAMBAS – Lembaga Adat Melayu (LAM) Kabupaten Kepulauan Anambas meminta pemerintah daerah (Pemda) untuk serius menangani kasus kenakalan anak di sana. Tak hanya Pemda Kepulauan Anambas, LAM juga mendorong aparat kepolisian untuk lebih ekstra dan tegas memantau kasus-kasus kenakalan anak khususnya asusila. Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Kabupaten Kepulauan Anambas Datok H. Ardan mengaku prihatin dengan maraknya kasus kenakalan atau asusila anak di Anambas belakangan ini. “Mendengar hal-hal seperti itu sangat prihatin sekali. Selama ini kan hal seperti itu belum pernah terjadi. Saya pun sudah berkoordinasi dengan pihak berwajib terutama Pak Kapolres dan jajarannya untuk saling memantau,” ujarnya, Minggu (18/8/2024).
Baca Juga :  Gedung Balai Pertemuan Darussalam, Simbol Kebanggaan Baru Masyarakat Karimun
Kepada Pemda Anambas, Datok H. Ardan mengingatkan agar patroli jam malam kepada kalangan remaja dapat dimaksimalkan kembali. “Saya sudah sampaikan ke bupati waktu saya camat tahun 2018/2019 itu, kami pernah lakukan kegiatan jam malam, itu razia malam agar dihidupkan kembali,” terangnya. Menurutnya, razia malam gabungan ini penting menyasar sejumlah lokasi rawan seperti tempat hiburan malam (THM) dan tempat penginapan (hotel). “Termasuk di kosan, saya berharap itu tidak hanya di jalan-jalan saja. Waktunya dimulai dari jam sepuluh ke atas (pukul 22.00 WIB red). Biar kalau ketemu anak-anak sekolah itu kita suruh balik ke rumah,” tuturnya. Tidak hadirnya razia malam belakangan ini dan maraknya perkembangan kota, sebutnya, menjadi pemicu terjadinya degradasi moral atau kenakalan remaja.
Baca Juga :  Kapolda Kepri Yan Fitri Terima Gelar Kehormatan Bapak Nelayan Kepulauan Riau
“Gak heran kita jadinya begini. Perkembangan itu merambah ke semua bidang jadinya melanggar aturan agama maupun melanggar aturan adat istiadat,” ujarnya. Untuk mengantisipasi persoalan kenakalan anak ini, semua pihak termasuk orang tua harus mau memberi perhatian yang sama dan mau bekerja sama. “Anambas ini wilayah kecil. Istilah orang melayu bilang, orang batuk di tanjung, orang di teluk dengar. Jadi enggak bisa kita tutup-tutup. Kami dari LAM Anambas pun siap kapan pun untuk turun ke lapangan jika razia malam dilaksanakan lagi,” pungkasnya.(asy)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

22,921FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Latest Articles