CENTRALNEWS.ID, MERANTI – Sekira pukul 17.00 WIB hamparan tanah gambut bervegetasi semak belukar di jalan Parit Senang RT002/RW002 Desa Kedabu Rapat, Kecamatan Rangsang Pesisir, Kabupaten Kepulauan Meranti terbakar, Senin (19/6).
Galaknya bara api menggerogoti sekira setengah hektare lahan pada koordinat 1°8’28,326″ North, 102°46’16,394″ East dan menghasilkan asap putih kecokelatan pekat yang membumbung di udara. Mendapat laporan, Komandan Koramil 02 Tebing Tinggi, Kapten. Arh. Isnanu bersama para Babinsanya segera bergerak menuju lokasi.
Petang berganti gulita malam, pihaknya tiba disana dan disuguhi hamparan lahan gambut yang telah terbakar. Vegetasi di atasnya hangus dan mati, pemadaman pun diupayakan. Bermodalkan mesin pompa, selang, nozle, cangkul dan peralatan lainnya, tim gabungan dipimpin Kapten Isnanu langsung guyurkan suplai air yang tersedia pada permukaan lahan yang digagahi bara api.

“Penyebab kebakaran lahan ini masih diselidiki oleh Polsek Rangsang. Upaya penanggulangannya kita laksanakan segera, meskipun hari sudah malam. Aksi kita malam ini telah saya laporkan kepada komandan, Dandim 0303 Bengkalis, Bapak Letkol. Inf. Endik Yunia Hermanto. Setelah menerima laporan, beliau berikan semangat dan kerahkan kita menuju lokasi,” kata Kapten Isnanu, Danramil 02/TT.
Ia menjelaskan, pemilik dan status kepemilikan lahan yang berjarak sekira 50 kilometer dari markas Koramil 02/TT ini masih diselidiki pihak kepolisian. Situasi terkini, keadaan lokasi terbilang sangat kering dan gersang tersebab ekstremnya cuaca beberapa waktu terakhir.

“Kita terbentur cuaca ekstrem, kering dan berangin. Suplai air minim dan juga lapisan tanah gambutnya sudah sangat kering. Keadaan ini membuat bara api bisa dengan cepat merambat ke segala arah. Walaupun demikian, keadaan segera kita kendalikan. Api sudah padam, saat ini tim dari unsur Koramil 02/TT, Polri, Perangkat Pemerintah, Masyarakat, Swasta, BNPB dan BPBD masih berada di lokasi untuk lakukan pendinginan,” terangnya.
“Pendinginan kita pastikan supaya saat kita pulang bara api tidak hidup kembali. Areal sekitar lahan yang terbakar juga kita lembabkan, jadi potensi kebakaran susulan bisa kita cegah,” tukasnya. (Bres)