CENTRALNEWS.ID, ANAMBAS – Komitmen pemerataan dan peningkatan akses telekomunikasi terus digesa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Anambas.
Hal itu dikarenakan masih adanya sejumlah pulau-pulau yang berstatus lemah sinyal internet di wilayah perbatasan Indonesia itu.
Terbaru, Pemkab Anambas yang dikomandoi Wakil Bupati Wan Zuhendra bersama sejumlah anggota DPRD dan Diskominfotik Anambas menggelar audiensi ke pusat.
Pertemuan koordinasi pada, Senin (26/2/2024) itu ditujukan ke Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (BAKTI Kominfo RI).
Wabup Wan Zuhendra dikesempatan itu, mengucapkan terima kasih kepada Bakti Kominfo atas bantuan program yang telah dilakukan untuk meningkatkan layanan sinyal 4G BTS USO dan akses internet di wilayah pulau-pulau terluar Kabupaten Kepulauan Anambas.
Di sana, pihaknya membahas sekaligus mengusulkan kembali permohonan alokasi program peningkatan layanan kebutuhan akan akses telekomunikasi berupa BTS USO (Universal Service Obligation) dan akses internet untuk sejumlah pulau yang lemah sinyal.
Secara konkret, pihaknya mengusulkan peningkatan sinyal internet cepat dengan penggunaan transmisi terestrial atau gelombang radio.
Disebutnya, ada delapan pulau atau desa yang lemah sinyal untuk diusulkan ke dalam layanan BTS USO dengan penggunaan transmisi terestrial gelombang radio.
Adapun desa-desa itu Desa Impol, Desa Mengkait, Desa Telaga, Desa Sunggak, Desa Keramut, Desa Telaga Kecil, Desa Liuk, dan Desa Munjan yang akan dilayani oleh Telkomsel, XL, dan Indosat.
Selain usulan teknis, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas juga meminta BAKTI untuk memberikan Site Keeper untuk beberapa lokasi guna memastikan pemeliharaan infrastruktur telekomunikasi yang optimal.
“Saya berharap Bakti Kominfo Republik Indonesia, dapat membantu dan menindaklanjuti kendala ini semaksimal mungkin demi terwujudnya upaya menuju Indonesia Emas 2045 serta pemerataan akses telekomunikasi dan internet cepat di seluruh wilayah Kabupaten Kepulauan Anambas,” terang Wan Zuhendra, Rabu (28/2/2024).
Menanggapi usulan itu, Direktur Infrastruktur BAKTI Kominfo RI, Dhani Januar mengaku akan melibatkan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kadis KOMINFO), operator seluler (Opsel) dan pemerintah daerah dalam perencanaan dan pelaksanaan program peningkatan akses telekomunikasi.
Dalam langkah konkretnya, BAKTI Kominfo RI akan melakukan Join Planning Program dengan Opsel melibatkan pemerintah daerah, untuk pembahasan migrasi yang mungkin akan dilakukan atau penambahan POI.
Tidak cuma itu, pihaknya juga akan melakukan kajian tower untuk semua tower yang mungkin akan dilakukan terrestrial termasuk dengan kajian biaya.
“Terlebih dahulu kami akan meminta laporan update dari daerah apakah layanan yang diberikan sudah terpenuhi dan jika dimungkinkan terestrial maka akan dilakukan peningkatan BW,” ujar Dhani.
Lanjut dikatakan Dhani, pihaknya akan mengupayakan pemberian bantuan PIC Site Keeper kepada Pemkab Kepulauan Anambas termasuk menyertakan dalam Weekly Meeting JPP (Join Planning Program) Opsel Telkomsel, XL dan Indosat.
“BAKTI akan melakukan koordinasikan dengan Telkomsel terkait terestrial dan juga melakukan pembahasan terkait Peraturan Presiden (PP) 46 pembangunan infrastruktur oleh Pemkab Anambas,” paparnya. (asy)
