CENTRALNEWS.ID, BENGKALIS – Gitok, seorang warga Dusun II Tanjung Potai, RT001/RW004, Desa Tasik Tebing Serai, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis – Riau terpaksa menyurutkan niatnya untuk memuat hasil panen buah kelapa sawit dari kebun Erik yang terletak di Kilometer 68, Jumat (22/4).
Gagalnya niatan memuat hasil panen lantaran tampaknya si Belang alias Harimau Sumatera oleh Gitok. Tak berani melangkah maju, Gitok mundur perlahan dan kabur dari lokasi tersebut. Segera ia melaporkan penampakan tersebut kepada aparat setempat.
Menerima laporan, personel Polsek Pinggir, Resor Bengkalis dan jajaran terkait lainnya termasuk prajurit Kodim 0303 Bengkalis segera terjun ke lokasi guna memastikan keakuratan informasi yang disampaikan oleh Gitok kepada perangkat desa setempat.
“Awalnya kita terima informasi dari warga yang hendak memuat hasil panen kelapa sawit dan akhirnya bertemu Harimau di titik itu. Nah sekira pukul 16.00 WIB, kita turun ke lapangan untuk mendampingi perangkat desa memastikan kebenaran informasi tersebut. Sampai di lokasi yang disebut, kami terkejut melihat jejak-jejak diduga tapak binatang buas jenis Harimau Sumatera,” kata Kapolsek Mandau, Kompol Maitertika, Jumat malam.
Tak hanya satu, jejak si Belang di titik tersebut terbilang cukup banyak dan menunjukkan pergerakan masif. Petugas sempat menyematkan beberapa jejak dengan ranting kayu sebagai penanda jelajah lintas satwa liar dilindungi ini.
Temuan jejak diduga Harimau Sumatera di Km 68 Dusun II Tanjung Potai, Desa Tasik Tebing Serai ini segera dilaporkan kepada tim Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau untuk dapat ditindak lanjuti.
“Langsung kita laporkan temuan jejak tersebut ke BBKSDA Riau, kita minta ditindaklanjuti segera agar dicarikan solusi terbaik. Kita berupaya mencegah adanya korban jiwa maupun materiil atas konflik antara si Belang dan warga sekitar. Kita mitigasi dan tanggulangi dengan baik, jangan sampai semakin kompleks persoalan ini,” ujarnya.
Menunggu tindakan dari BBKSDA Riau pada lokasi terbaru kemunculan binatang buas ini, Kompol Maitertika meminta seluruh warga bisa bersabar. Sembari itu, ia menyarankan agar seluruh warga lebih waspada saat beraktifitas di luar rumah.
“Hati-hati bila berkegiatan di luar rumah, tingkatkan kewaspadaan. Nah, kalau nampak lagi wujudnya, jangan diganggu apalagi dibunuh. Karena Harimau tergolong dalam kelompok fauna dilindungi. Kalau melihat (si Belang) di alam terbuka atau ladang maupun kebun, segera laporkan. Jadi kita bisa pantau luas jangkauan wilayah atau perlintasannya, juga supaya bisa kita tempatkan kandang jebak untuk sesegera mungkin memindahkannya dari lokasi tersebut. Kami mohon kerja samanya,” pungkasnya. (Bres)