CENTRALNEWS.ID, MANDAU – Pemerintah Kecamatan Mandau dan Kelurahan Air Jamban bersama warga di lingkungan RW 09 dan 23 menggelar gotong royong massal di jalan Rokan, Sabtu (8/1).
Giat tersebut dimulai sekira pukul 08.00 WIB dan menandai kegiatan di awal tahun 2022.
Camat Mandau Riki Rihardi diwakili Sekretaris (Sekcam) Yoan Dema, bersama Kasi PMD, Kasi Tapem dan Kasi Kesosbud serta Lurah Air Jamban Rahmadhani hadir dalam giat sosial berbasis lingkungan ini.
Dikonfirmasi, Sekcam Yoan menegaskan, aksi tersebut ditaja sebagai tindak mitigasi banjir akibat luapan air dari saluran (drainase) yang mengalami pendangkalan akibat endapan pasir, lumpur dan tumpukan sampah yang menggunung.
Dibantu personel Pemadam Kebakaran (Damkar) beserta satu unit armada tempurnya, giat bersih-bersih lingkungan ini berjalan lancar penuh suasana kekeluargaan antar warga.
“Sebagaimana kita tahu, drainase di jalan Rokan ini agak kecil volumenya. Kalau pasir, lumpur dan sampah mengendap, tentu air bisa meluap saat hujan turun. Dengan ini, kita ajak dan gerakkan semangat masyarakat untuk membersihkan lingkungan, terutama kanal dan parit yang bermasalah,” kata Yoan, mewakili Camat Mandau.
Satu persatu kanal dan gorong-gorong dibersihkan. Sempat sumbat, kini aliran air lancar dan tak lagi menggenangi ruas jalan.
Selepas menormalisasi saluran air yang sumbat, jajaran ini berkeliling memantau lingkungan dan permukiman warga langganan banjir.
Melewati jalur sempit, licin dan berlumpur, Yoan dan jajaran tak letih memantau seraya menyapa warga yang kerap dilanda banjir sebagai akibat tak mumpuninya drainase menahan debit air.
“Jadi kalau hujan turun, rumah-rumah warga pasti terendam. Ada yang (ketinggiannya) semata kaki, ada juga yang sampai selutut orang dewasa. Dan ini sudah berlangsung sejak lama, kami dilema,” ungkap H. Isnaini, seorang tokoh masyarakat di lingkungan RW 09 sekaligus selaku Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Kabupaten Bengkalis ini.
Mendengar ungkapan warganya, Lurah Rahmadhani menegaskan, pemerintah selalu mencari solusi terbaik agar rangkaian polemik di tengah masyarakat dapat teratasi. Saat ini, masyarakat diminta lebih aktif bergotong royong untuk membersihkan saluran air.
“Sekarang ini, kita ajak ajak masyarakat bisa aktif bergotong royong minimal satu kali sebulan. Paling tidak, dampak luapan air bisa kita kurangi,” imbau Lurah Air Jamban ini.
Kebiasaan warga membuang sampah di sembarang tempat pun dikritik tegas. Kedepan, setiap ketua RT atau RW setempat diminta aktif memperhatikan kebiasaan masyarakat dalam membuang sampah.
Bila kedapatan adanya pembuangan sampah ke saluran air, ia mintakan perangkat RT/RW tak segan memberi teguran, bahkan sanksi sebagai efek jera.
“Jangan buang sampah sembarangan. Kalau ada yang buang sampah ke parit, tolong ditegur oleh ketua RT/RW setempat. Kita harus ubah kebiasaan tak disiplin ini. Kalau drainase bebas sampah, pasti alirannya lancar. Pasti, potensi banjir minim. Mohon sama-sama dipahami dan dapat dilaksanakan,” pintanya.
Sebagai wujud bantuan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis, warga di lingkungan itu menerima bantuan berupa unit-unit (wadah) pembuangan sampah yang merupakan Replikasi Program Kotaku.
“RW 09 dapat bantuan 5 unit tempat sampah. RT001 dapat 2 unit, RT005 dua unit dan RT002 satu unit. Semoga bermanfaat dan bisa meningkatkan kesadaran warga dalam menjaga kebersihan dan bisa membuang sampah pada tempatnya. Kedepan, jangan ada lagi polemik sampah yang mengotori lingkungan dan saluran air. Kita wujudkan Kelurahan Air Jamban yang bersih, sehat dan bebas banjir,” pungkas mantan Lurah Duri Timur ini. (Bres)