CENTRALNEWS.ID, DURI – Wilayah Duri yang membentang di Kecamatan Mandau, Pinggir dan Bathin Solapan, Kabupaten Bengkalis beberapa pekan terakhir mengalami kekeringan berkepanjangan.
Kekeringan di wilayah berjuluk Kota Minyak ini ditenggarai kian menipisnya potensi hujan akibat tak maksimalnya pembentukan awan konvektif sebagai media turunnya hujan.
Dampaknya, potensi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Duri semakin marak. Seperti yang berlangsung Selasa (27/7) lalu, dalam sehari saja terjadi sedikitnya tiga kali kebakaran di lahan terbuka.
Kepala UPT Damkar Mandau, Nizam melalui Komandan Regu (Danru) I Jefrianto membenarkannya. Ia menyebut, periode Selasa lalu terjadi tiga kali kebakaran lahan di tiga lokasi berbeda.
“Lokasi pertama ada di wilayah Tegar, Kelurahan Pematang Pudu. Disana, lahan gambut dengan bidang sekitar 2 hektar lebih terbakar,” kata Jefrianto, Rabu (28/7).
Ia menyebut, gambut yang terbakar temasuk basah dan dangkal. Namun, lantaran minimnya curah hujan, areal tersebut menjadi kering dan akhirnya disambar kobaran api.
Sampai siang ini, pemadaman di wilayah ini masih dilangsungkan oleh tim gabungan dari unsur TNI/Polri, Damkar, Manggala Agni KLHK, dan BPBD. “Sampai pagi ini tim gabungan masih berupaya memadamkan api. Ini lahan gambut, kondisi cuaca pun sangat terik dan berangin. Jadi pemadaman sedikit menantang,” ucapnya.
Selain itu, kebakaran pada Selasa lalu juga terjadi di kilometer 6 Rangau, Kelurahan Pematang Pudu, Kecamatan Mandau – Duri tepatnya pada bidang lahan di belakang Balai Adat Sakai. Di lokasi kedua ini, sedikitnya 2 hektar lahan non gambut terbakar.
Tak henti, kebakaran serupa juga terjadi di jalan Siak, Kecamatan Bathin Solapan. Tak separah lokasi sebelumnya, titik api di areal ketiga ini hanya menghanguskan sekitar setengah hektar lahan non gambut.
“Total, ada sekitar 5,5 sampai 6 hektar lahan yang terbakar, Selasa (27/7) lalu. Pemadaman dilakukan maksimal dan tak merembet lebih luas,” kata dia.
“Kembali kita imbau kepada seluruh warga Duri untuk tidak melakukan pembakaran atau membuka lahan perkebunan dengan cara dibakar. Sebab, dalam kondisi saat ini, kebakaran sangat rawan meluas. Demi kebaikan bersama, mari kita sama-sama cegah Kebakaran Hutan dan Lahan,” imbaunya.(*)