Rangkaian evakuasi di TKP | Foto: Nof-B
CENTRALNEWS.ID, DURI – Kecelakaan tragis yang melibatkan truk tanki Crude Palm Oil (CPO) bernomor polisi BB 978 FP dan Tronton bernomor polisi BK 9680 BT menjadi peristiwa mengenaskan yang tercatat, Jumat (5/6) sore lalu.
Laka lantas berat itu terjadi sekira pukul 17.00 WIB, di jalan lintas Sumatera, Kilometer (Km) 12, Desa Air Kulim, Kecamatan Bathin Solapan, Kabupaten Bengkalis, Riau. Kedua truk itu disebut laga kambing, kepala menghantam kepala hingga akhirnya remuk tak beraturan.
Berdasarkan keterangan warga, tabrakan tragis itu berlangsung saat truk CPO alias minyak kelapa sawit melaju dari arah Duri menuju ke Dumai. Tanki itu terus melaju dan hendak menyalip pengendara sepeda motor yang ada di depannya.
Tiba-tiba hal yang tak diduga-duga pun terjadi, dari arah berlawanan datang pula tronton. Detik-detik menegangkan pun terlihat warga, saat itu keduanya terus melaju di jalur yang nyaris berhadapan.
Tanki CPO yang terus mencuri waktu untuk memotong kendaraan lainnya terus memacu lajunya. Semakin dekat, klakson keras pun menghentak kesibukan lalu lintas sore itu.
Tak lama, kedua kendaraan berat itu pun saling menghantam tepat di masing-masing kepala alias kabin depan. Bruuukk!!! Kecelakaan hebat pun tak terelakkan, kedua kendaraan berat itu tampak saling menghantam satu dengan yang lainnya. Mengerikan, hantaman keras itu terdengar nyaring hingga radius 500 meter dari pusat tabrakan.
Di lokasi, terlihat kepala masing-masing truk remuk. Andi, seorang pemuda setempat mengungkapkan, kecelakaan itu terjadi saat hujan lebat mendera.
“Memang sejak pukul 16.00 WIB hujan sudah turun. Nah, saat truk CPO memotong pengendara sepeda motor, datang tronton dari arah berlawanan. Sejak di situ lah tak bisa terelak lagi, saya saat itu lagi berteduh sekitar 50 meter dari titik tabrakan,” tutur Andi.
“Suara tabrakannya memang sangat kencang, saya kira petir,” ungkapnya.
Setelah mendengar hentakan yang cukup keras, Andi berupaya merogoh handphone di saku celananya sembari berlari menuju pusat hantaman keras itu. Berlari beberapa saat, ia syok melihat para supir dan kernet di masing-masing kendaraan berat naas itu tampak terjepit rangka kabin yang remuk.
Beberapa warga pun langsung berupaya menghubungi kontak petugas, sementara beberapa warga lainnya berupaya melakukan evakuasi seadanya terhadap para korban yang terjepit di dalam kabin kedua kendaraan yang remuk itu.
Pantauan di lokasi para supir dan kernet di masing-masing kendaraan berat yang beradu kambing itu terlihat memprihatinkan, masing-masingnya mengalami luka-luka cukup parah.
Sebagiannya bahkan terjepit remukan rangka kabin truk usai benturan. Dari dalam kabin masing-masing truk maut itu, tampak para supir dan kernet saling melambai meminta tolong.
Kernet di tronton yang juga remuk pun berteriak kencang, seraya rasa sakit hantaman, desakan dan jepitan rangka baja kabin truk maut itu.
Tolong! Tolong! Kakiku terjepit ini, tolong!
Benar saja, warga sekitar yang berupaya mengevakuasi pun tampak melihat lambaian tangan yang mulai pucat dan perlahan melemah seolah kelelahan menahan rasa sakit dari dalam kabin itu.
“Dia (korban) minta tolong, tangannya melambai-lambai. Kami pun coba bantu sebisa mungkin,” serunya.
“Kalau lihat kondisi truknya, pasti mereka yang di dalam sangat-sangat kesakitan. Sempat menjerit-jerit saya dengar, kami pun Cuma bisa bantu seadanya,” singkatnya