CENTRALNEWS.ID, DURI – Remaja perempuan tewas tenggelam dalam kolam bekas galian pasir. Kejadian tersebut berlangsung di kilometer 3 Simpang Puncak, RT009/RW003 desa Boncah Mahang, kecamatan Bathin Solapan, Bengkalis, Riau sekira pukul 15.00 WIB, Selasa sore (15/7).
Kapolsek Mandau, Kompol. Primadona melalui Kanitreskrim Iptu Irsanudin Harahap membenarkan kejadian nahas tersebut. Dijelaskan petugas, korban berinisial MS, remaja perempuan berusia 13 tahun.
“Korban diduga sedang berenang bersama dua temannya pada sebuah kolam bekas galian pasir yang ada di kilometer 3 Simpang Puncak, kolam ini berada persis di belakang sekolah korban. Tak lama, saksi MY yang merupakan Ketua RT setempat mendapat laporan terkait adanya remaja perempuan yang tenggelam di TKP,” kata Iptu Irsan.
Saksi MY dan saksi-saksi lainnya, termasuk orangtua korban segera menuju lokasi dan upayakan pencarian dengan mengarungi kedalaman kolam tersebut.
“Berselang satu jam pencarian, korban berhasil ditemukan dan segera diberikan pertolongan pertama, akan tetapi korban tidak merespon. Selanjutnya korban dan kedua temannya dibawa ke Puskesmas Sebangar,” ujarnya.
“Korban MS dinyatakan meninggal dunia. Selanjutnya orangtua korban berkeinginan membawa jenazah pulang ke rumah duka untuk dimakamkan. Lalu pihak keluarga menyerahkan surat tidak melapor dan tidak dilakukannya tindakan Visum,” tukasnya.
Untuk diketahui bersama, kolam bekas galian pasir tersebut memiliki kedalaman sekitar 2,5 meter berdasar lumpur dan telah lama tidak digunakan. Kolam tersebut seolah dibiarkan begitu saja hingga kerap dikunjungi kalangan remaja setempat untuk berenang.
Kejadian serupa juga telah berulang kali terjadi di wilayah Duri dan sekitarnya. Keberadaan kolam-kolam bekas galian pasir yang tersebar di wilayah Pinggir hingga Bathin Solapan ini kerap menelan korban jiwa.
Sangat disayangkan, kolam-kolam tersebut seolah dibiarkan begitu saja tanpa adanya pagar pembatas, serta pengawasan lebih lanjut. Tak salah bila akhirnya lokasi rawan tersebut kerap menelan korban jiwa yang hingga kini tak kunjung ada penyelesaiannya. (Bres)