CENTRALNEWS.ID, RUPAT – Kasus kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis galak kembali. Hingga sore ini dilaporkan, sekira 10 hektare lahan gambut bersemak belukar di jalan Pacut, Desa Dungun Baru ludes digagahi bara dan lidah api, Jumat (12/5).
Kebakaran tersebut buat runutan kasus Karhutla di Rupat dan Kabupaten Bengkalis secara umum makin panjang, penanganannya pun fokus dikendalikan oleh Satuan Tugas Kebakaran Hutan dan Lahan (Satgas Karhutla) Kabupaten Bengkalis – Riau dan Prajurit Koramil 04 Rupat, Distrik Militer (Kodim) 0303 Bengkalis.
Benar saja, pihaknya tampak berjibaku padamkan kebakaran lahan bersemak belukar di tengah teriknya sinar mentari pada Jumat siang. Selain memadamkan via darat, upaya udara berwujud pengerahan Helikopter Waterboombing pun ditaja agar pemadaman dan pendinginan lebih maksimal.
Komandan Kodim (Dandim) 0303 Bengkalis, Letkol. Inf. Endik Yunia Hermanto tak menampik peristiwa itu. “Yang terbakar itu lahan gambut dengan vegetasi belukar di atasnya. Dengan kondisi cuaca panas saat ini, semak belukar jadi lebih rawan terbakar, begitu pula dengan hamparan gambutnya. Lokasi yang terbakar ada pada koordinat 1°56’24” North, 101°36’41” East dengan luas yang terbakar kurang lebih 10 hektare. Pemadaman via darat dan ada juga waterboombing,” kata Dandim 0303 Bengkalis, Letkol. Inf. Endik YH.
Titik api tersebut, kata dia, berjarak sekira 68 kilometer dari Makoramil 04 Rupat. Dengan kondisi medan, cuaca dan rintangan belukar di lapangan, personelnya tetap berjibaku menerobos kepulan asap guna mengulur panjang selang pemadam untuk mencapai titik api. Begitu pula armada udara yang membawa bom air, terus kerahkan fokus agar bara api padam sempurna.
Halang rintang diterabas tim Satgas Karhutla tak kenal rasa takut guna memaksimalkan pemadaman, bila tidak, api bisa merembet ke segala arah dan merongrong seluruh rongga tanah gambut di wilayah itu. “Tak terbayang bila api membesar dan meluas, dampaknya berupa bencana asap bisa terjadi dan mengancam kesehatan masyarakat. Oleh karena itu kita berusahan maksimal dupaya api secepatnya padam. Pantang pulang sebelum padam,” ujarnya.
Hingga berita ini diterbitkan, pihaknya bersama personel Polri, BPBD, Damkar, Satpol PP, MPA bahkan warga sekitar masih berjibaku padamkan api. “Sampai saat ini masih diupayakan pemadaman dan pendinginan di lokasi. Karena faktor keterbatasan sumber air, cuaca panas dan berangin di lapangan, jadi lebih mengulur waktu. Kami mohon doa dan dukungan agar api segera padam,” tukasnya. (Bres)