CENTRALNEWS.ID, BATAM – Ketua DPRD Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), H. Iman Sutiawan, SE, menegaskan pentingnya peran para ulama dan mubaligh dalam menjaga keseimbangan sosial serta memperkuat persatuan bangsa di tengah kemajemukan masyarakat Kepri.
Hal itu disampaikan Iman saat menghadiri Pelantikan dan Rapat Kerja Pengurus Persatuan Mubaligh Batam (PMB) periode 2025–2030, yang digelar di Hotel Golden View, Bengkong, Batam, Sabtu (1/11/2025).
Dalam sambutannya, Iman Sutiawan menggambarkan Kepri, terutama Batam, sebagai miniatur Indonesia, wilayah perbatasan yang dihuni beragam suku, agama, dan budaya, namun tetap hidup dalam harmoni.
“Kepulauan Riau memiliki kekayaan luar biasa: keberagaman. Ini bukan ancaman, tapi anugerah besar yang menjadi kekuatan kita bersama,” ujar Iman.
“Tugas para ulama dan mubaligh adalah memastikan keberagaman ini tetap menjadi mozaik indah yang memperkokoh persaudaraan, bukan sumber perpecahan,” tambahnya.
Politikus Partai Gerindra itu menilai para mubaligh tak hanya berperan sebagai penyampai dakwah, tetapi juga mitra penting pemerintah daerah dalam menyebarkan nilai-nilai pembangunan, moralitas, dan kesejahteraan sosial kepada masyarakat di akar rumput.
“Sinergi antara Ulama dan Umara adalah kunci kemajuan daerah,” tegasnya.
“Pemerintah berupaya mempercepat pembangunan fisik dan peningkatan kualitas SDM. Sementara para mubaligh melalui dakwahnya mampu menanamkan kesadaran akan kebersihan, pendidikan, dan pentingnya hidup rukun di tengah perbedaan,” katanya.
Iman Sutiawan juga mengapresiasi semakin tingginya semangat keagamaan masyarakat Kepri, yang terlihat dari menjamurnya rumah tahfiz dan meningkatnya kepedulian terhadap zakat dan kegiatan sosial keagamaan.
“Ini bukti nyata bahwa spiritualitas masyarakat Kepri, khususnya Batam, semakin berkembang. Para mubaligh telah berhasil membangun fondasi keagamaan yang kokoh,” katanya.
Menutup sambutannya, Ketua DPRD Kepri itu menyerukan agar seluruh elemen masyarakat, khususnya para dai, terus memperkuat ukhuwah islamiyah dan ukhuwah wathaniyah, persaudaraan antarumat beragama dan sebangsa.
Ia berharap, semangat dakwah yang sejuk dan inklusif dapat menjadi benteng moral bagi generasi muda, agar terhindar dari paham ekstremisme dan sikap intoleran.
“Mari kita jaga Kepri sebagai wilayah yang damai, religius, dan berkarakter. Dakwah yang menyejukkan akan menjadi pondasi bagi Kepri yang harmonis dan maju,” tutup Iman Sutiawan penuh optimisme.(mzi)


